Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sapta Pesona Adalah ...

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhB9M1GddDgawDvrq_wdGEdIzRl35Vg6KK6xgtaxleyotlmjWYuWcXX3WaSOsvrcgd2k41DafqpMJndiDZ982CEbTa9epdPYx529uuDDG0avt6d86Bbyd_a4nM-LPQ-LPXmz3e1bZeo-AWC/s1600/3.jpgSekolahku sekarang lagi Trending Topic ‘Atak Diang’, ‘Atak Diang’ ini kayaknya pemilihan ‘Abang None’ Jakarta, tapi di tingkat kabupaten Barito Kuala. Kalau nanti di Provinsi Kalimantan Selatan, namanya ‘Nanang Galuh’. Jadi, intinya ‘Atak Diang’ ini adalah kontes pemilihan anak muda sebagai duta pariwisata kabupaten Barito Kuala, sekaligus nantinya dikirim menjadi wakil Barito Kuala di ajang ‘Nanang Galuh’ Kalimantan Selatan. ‘Atak’ adalah gelar untuk laki-laki dan ‘Diang’ adalah gelar untuk perempuan.

Sosialisasinya sudah beberapa hari yang lalu, sosialisi tersebut sekaligus pendaftaran, aku sendiri tidak ikut sosialiasi, otomatis tidak ikut pendaftaran. Kenapa aku tidak ikut? Aku sebenarnya ingin ikut, tapi aku tidak punya kemampuan yang bisa ‘ditampilkan’, semua keahlianku ada ‘di balik layar’. Tidak mungkin kan aku menulis di hadapan juri ataupun menjawab soal kimia? Suaraku fals, aku tidak bisa main alat musik, menari apalagi, bahkan aku Cuma bisa menulis untaian kata puisi, kalau sudah membacakannya, haduh, bikin malu :3 Itu sebabnya aku memilih tidak ikut. Andai saja pemilihan ‘Atak Diang’ hanya tes wawancara tanpa harus ada tes bakat, aku pasti ikut. Toh, bakat tidak hanya tentang sesuatu yang ditampilkan, bisa kan kita mempromosikan pariwisata daerah lewat tulisan, seperti blog misalnya.

Ngomongin tentang ‘Atak Diang’, salah satu temanku, sebut saja namanya Lamak, sepertinya sangat antusias dengan kontes yang satu ini. Tadi pagi, setelah kemarin sosialisasi, dia langsung membawa materi untuk ‘Atak Diang’ ke sekolah. Dia langsung mempelajarinya. Sayangnya, seharian di sekolahan, Cuma satu kalimat yang dia ingat, “Sapta Pesona adalah…” Cuma sebanyak itu.

“Eh, gimana caranya biar cepet hafal,” kata Lamak padaku, setelah puluhan kali menyebut ‘Sapta Pesona adalah…’.

“Pahami isinya, jangan dihafal,” jawabku, mataku masih fokus ke buku yang kubaca. Kututup bukuku, kulirik Wawan yang sedang nongkrong di depan pintu, “ya kan, Wan?” dia mengangguk. Kulihat Lamak, dia juga manggut-manggut. Tapi tetap saja setelah itu dia kembali mengatakan ‘Sapta Pesona adalah…’

“Tes wawancara itu gampang, tidak usah banyak belajar,” tetiba Citak berbicara pada Lamak sambil memantul-mantulkan bola mainan hijau, kemudian tanpa sengaja, karena bolanya memang benjol, pantulannya mengenai kepala Lamak, Lamak langsung menatap mengerikan ke Citak, “ayo, lempar ke aku,” ucap Citak, bukannya minta maaf dia malah menantang. Akhirnya pertarungan lempar melempar bola terjadi di sana.
Muhammad Rifqi Saifudin
Muhammad Rifqi Saifudin Abdi masyarakat yang senang menangkap momen dalam bentuk cerita. Bisa dihubungi di: - rifqimu@gmail.com - @m_rifqi_s (Instagram) - @mrifqi_s (Twitter)

7 komentar untuk "Sapta Pesona Adalah ..."

  1. Ini masih bersambung yak??
    itu lempar-lemparan bola so sweet banget di tempat umum. haha

    Jadi pertanyaannya apakah yang dimaksud dengan Sapta Pesona? #tetepkepo

    BalasHapus
  2. kayak abang none, tapi namanya atak diang di Kalimantan Selatan, keren infonya. Kenapa nggak ikut? Meskipun tidak punya bakat yang bisa ditonjolkan selain menulis dan menjawab soal kimia, lebih baik mencoba. Tapi gpp sih, yang penting adalah mengikuti kata hati. Mungkin temenmu itu kurang konsentrasi, suruh makan ikan salmon, saya pernah makan ikan salmon, rasanya enak sekali :)

    BalasHapus
  3. Yamasak cuma hapal "Sapta pesona adalah" doang sih?

    BalasHapus
  4. Hahaha, iya juga, ya rif. Gak mungkinkan lu nulis di harapan para juri. "NGapain!!!"

    Kalo di adat jawa. Gue juga gak ngerti apakah ada seperti abang none gitu. Kalo di adat melayu ada, sih. Tapi lagi-lagi gue lupa namanya.

    Soalnya gue orang jawa yg lahir di negeri melayu. Entahlah.

    Seperti seru sekali, kemesraan temen lu lemparin bola gitu. Gak sekalian lemparin hati? :D

    BalasHapus
  5. Emang kayaknya bakat menulismu atau ngerjain soal kimiamu enggak bakalan berfungsi di duta wisata rif. Yakali nanti lu mau nulis di temani juri pas penilaian bakat, terus pas yang lain udah nyelesain nunjukin bakatnya lu baru selesai nulisnya besok. Kan nggak asik.

    Iya juga sih, harusnya bakat enggak selalu ditunjukin. Bisa juga bikin tulisan tentang wisata di kota kita, terus dikirim ke koran, itu kan juga ngenalin wisata dan juga itu menunjukan bakat kita. Tapi yah mungkin bakat yang ingin mereka lihat bukan itu.

    Aku dulu juga sempet diajak ikut duta wisata, tapi yah emang kayak gini masalahnya. Aku juga enggak punya bakat yang bisa dilihatin. Jadinya bingung mau apa nanti kalau disuruh tampil sesuatu. Kalau masalah bercakap di depan umum sih kayaknya mampu.

    BalasHapus
  6. Yahhh,terus ceritanya cmn berakhir di lempar lemparan bola gitu??? Hehehehe...wah keren dong temen kmu langsung bersemangat gituu...semoga dia bisa kesaring yaaakkk...kmu nggak mau nyobain dlu gitu? Ya kan siapa tahu ada bakat terpendam dalam dirimu. Tunjukkan bakatmuhh!!! Kapan ya bisa ke kalseeeeel????

    BalasHapus