Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Review Perfect Scenario

Judul: Perfect Scenario
Penulis: Kezia Evi Wiadji
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 280 halaman
Terbit: September 2015

Sinopsis
"Dengar ya, kita harus pacaran!"
"HAH?"
"Mulai detik ini, lo pacar gue. Dan selama itu, lo ngga boleh jalan dengan cowok lain!"
"Eh, kamu kesurupan ya, tiba-tiba ngomong aneh begitu?!"
"Gue sadar seratus persen. Jadi dengar--"
"Sori, aku ngga mau!"
"Heh! Jangan ge-er dulu. Gue sebenarnya juga ngga mau pacaran sama lo. Tapi kali ini, mau ngga mau, kita harus!"

Ajakan kencan ini akan membahagiakan Finda, seandainya ia menyukai Farel. Seandainya Farel bukan duri dalam dagingnya. Seandainya Finda tidak menyukai Niko (teman baik Farel). Dan seandainya Farel tidak sedang berkencan dengan Novi. Tetapi, ajakan kencan jauh dari romantis yang disodorkan Farel ini harus diterima Finda karena mereka mempunyai tujuan yang sama, yaitu membatalkan pernikahan orangtua mereka!

ResenQi :
Sebelum ngereview, aku mau ucapin terima kasih dulu buat mbak Kezia Evi Wiadji atas novelnya, makasih mbak, buat tanda tangannya juga ya ;). Oh iya, pinnya juga cantik, tapi karena aku ganteng, jadi aku kasih pinnya ke adikku biar dia tambah cantik xD. Ok, waktunya ngereview.

Baca halaman-halaman awal, aku jadi teringat kelakuanku sama adik. Walaupun kami saudara, dalam sehari hampir mustahil kami tidak bertengkar. Kadang dia yang mulai duluan, tapi kalau dia adem ayem, biasanya aku yang memulai. Entah kenapa rasanya kurang afdol kalau tidak bertengkar seharian xD.

Ungkapan ‘Benci jadi Cinta’ terbukti di hubungan Finda dan Farrel, mulai bermusuhan sejak pertama kali bertemu, akhirnya ketika semuanya sudah sampai puncak, musibah ketika mereka rekreasi di Lembang mengubah semuanya, bahkan sejak mereka berangkat, semuanya mulai berubah walaupun awalnya memang Farrel hanya berniat untuk membatalkan pernikahan ayahnya, Om Tony, dan ibu Finda, Tante Mira, karena ia tidak ingin bersaudara dengan Finda (setidaknya itu yang dia katakan saat mengajak Finda kerjasama untuk jadi pacar bohongannya).

Di novel ini juga ditunjukkan bagaimana cinta bisa membutakan siapa saja, lihat saja Farrel yang akhirnya jadi kebingungan sendiri dengan skenarionya bersama Finda karena mantan(atau pacarnya), Novi, masih dicintainya. Padahal Novi sudah seperti karakter antagonis di sinetron Indonesia yang mengerikan, ah, kalau aku jadi Farrel, mending gak usah ambil pusing soal Novi pas jalanin scenario bareng Finda, toh, kalau emang cinta pasti paham soal ini. Tapi karena Farrel ‘cinta’ sama Novi, akhirnya dia jadi ribet sendiri.

Bukan cuma soal cinta remaja, masalah keluarga juga ada di sini. Sejak awal, aku dibuat penasaran dengan alasan sebenarnya Farrel membuat scenario, dan ternyata … silahkan baca sendiri :p. Selain itu juga tentang persahabatan, antara Farrel dan Niko serta Olly dan Finda. Olly kebanyakan hanya jadi tempat curhat Finda. Tapi Niko menjadi salah satu tokoh penting, di tengah-tengah ia menjadi ‘pengacau’ scenario Finda dan Farrel. Seandainya Finda hanya menyukai Farrel dan cinta Farrel ke Novi tidak menurun, semuanya baik-baik saja, tapi peristiwa di Lembang membuat semua menjadi sulit. Dan memang betul bahwa wanita bisa menjadi salah satu biang kehancuran. Tapi dengan kebijaksanaan, semuanya bisa aman.

Sejauh penglihatanku, tidak ada kata-kata yang typo, semuanya aman-aman saja. Cuma kosakata ‘wakuncar’ yang baru bagiku, entah memang ini kurang familier atau aku yang kudet tentang kosakata, yang pasti aku sama sekali tidak tau artinya. Setelah dicari ternyata .. di halaman 234, akhir bab 25, paragraph terakhir terpotong, langsung lanjut ke bab 26 di halaman 235nya. Di halman 250 di paragraph terakhir, ada kata ‘memba-yangkan’, padahal kata itu ada di satu baris penuh, tidak berada di  pojok, kenapa ada garis?

Cuma itu yang menurutku harus diperbaiki, secara keseluruhan lumayan menarik, ceritanya mengalir dan bahasanya juga gampang dipahami, aku serasa masuk ke dalam cerita, beberapa kali aku baper di bagian Finda dan Farrel, ah, efek jomblo ini xD. Bagi kalian yang kangen atau mau tau gimana kisah kasih di sekolah, novel ‘Perfect Scenario’ ini cocok banget, buruan gih beli!

Quote :
“Cewek secerdas kamu, Fin, ternyata bisa berubah bodoh jika berurusan dengan cinta.” – Olly (Hal. 192)

Cinta membuat orang buruk menjadi baik, juga sebaliknya, membuat orang baik menjadi buruk. Semua tergantung pada tujuan kita mencintai. (Hal. 263)
Muhammad Rifqi Saifudin
Muhammad Rifqi Saifudin Abdi masyarakat yang senang menangkap momen dalam bentuk cerita. Bisa dihubungi di: - rifqimu@gmail.com - @m_rifqi_s (Instagram) - @mrifqi_s (Twitter)

10 komentar untuk "Review Perfect Scenario"

  1. Ih lengkap banget resensinya, aku aja kalo baca novel gak mikirin mau katanya salah atau tanda baca yang keliru. Pokoknya baca aja.

    Aku jadi inget drakor (lagi) yang ceritanya kurang lebih sama kayak ini, tapi cara mereka membatalkan pernikahannya bukan dengan cara pacaran. Tapi si cowok ini beri tahu ke calon ibu tirinya bahwa ayahnya punya selingkuhan. Aslinya pernikahan mereka bukan karena cinta tapi karena bisnis. Gitu

    BalasHapus
  2. lengkap reviewnya sampe ke bagian kata yang terpotong dan kata yang aneh karena ada strip.

    kalau gk salah ini bukunya juga agi ngadain tour giveaway gitu
    pengen ikutan sebenernya biar dapet gratisan tapi aku dah lupa di blog mana sekarang yg masih jalanin give awaynya

    BalasHapus
  3. Hmm.. Gue jadi pengin baca nih. Tapi keuangan lagi menurun. Kira-kira lo mau minjemin gue buku ini gak? Tapi, nanti gak gue balikin WKWK. Bahasa halusnya minta buku secara baik-baik. :D

    Review lo udah lumayan nih. Gue harus belajar review dari lo nih, hehe. Sampe kata yang typo aja dikasih tahu. Keren lah! :)

    Quote dari bukunya keren juga tuh, hehe.

    BalasHapus
  4. Mantap nih reviewnya jadi pengen punya bukunya :v
    Tunggu gue pulang ke Bali dulu deh. Langsung baca isinya dari buku tersebut, kalau hanya baca review gue kadang kagak ngerti :v

    BalasHapus
  5. Ciyeee yang dapet buku gratis.... Ciyeeee "Bagi dong...." hahahaha

    Ngomongin review ini menurut gue ya detail banget ki, sampe ke bab yang bermasalah sampe ada kata yang kurang nyambung buat dikasi strip. Keknya, Wakuncar itu ada di lagu, istilah jatuh cinta. Emang sih, gak ada di kamus bahasa Indonesia. Itu bahasa buatan kalo gak salah.

    Ow, ya. Quotenya keren juga ki. Kalo ada duit lagi, beli ah...

    BalasHapus
  6. Haha kehidupan remaja, dulu pas masih jaman sekolah sering juga baca ginian. Duh, apalah ini, gegara tetangga doyan dangdut aku jadi ngerti apa itu wakuncar, meski.. ya.. aku gak pernah pacaran --'.

    wakuncar itu singkatan dari waktu.. kunjung.. pa... ya gitu lah. i think you know what i mean.

    BalasHapus
  7. Keren reviewnya. Setiap gue baca review tentang buku entah mengapa gue langsung pengen buku itu, tapi sayangnya uang gue ngga pernah cukup, selalu ada tujuan lain~

    BalasHapus
  8. Kalo dibaca reviewnya ini genre romance ya, kayaknya jalan ceritanya bakal keren. Kalo soal alur cerita sih udah banyak di sinetron - sinetron, tapi ya gitu balutannya komedi + gak lucu. Gue tertarik baca buku ini, karena endingnya masih sulit ketebak. :D

    BalasHapus
  9. Wakuncar aku tahunya itu istilah Waktu Kunjung Pacar yang ada di lagu dangdut :0 hahha. Nice review, tapi aku punya pandangan beda dari teman-teman yang lain. Review-mu kurang mendetail :) kurang bahas genre, plot, karakter, POV, dll. Semangat terus ya, semoga kedepannya lebih baik lagi :)

    BalasHapus
  10. Baru pertama, ada yg nulis review aku baca sampe ekor. Keren. Cara lo menyampaikan kilasan itu bkin penasaran aja ya. Pdhal gak suka genre begituan :D
    Well done

    BalasHapus