Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Running Man Ala-Ala

Aku sudah sempat cerita tentang perjalanan magang terakhir sebelum resmi jadi Mabeng #19 Medcent PKN STAN. Silahkan baca dulu cerita sebelumnya kalau merasa bingung dengan istilah di cerita kali ini:

TMII itu Taman Mini, Pak

Setelah supir tau di mana TMII berada, akhirnya kami menuju arah yang benar dan sampailah di gerbang TMII alias Taman Mini.

“Pak, nanti bayar tiket masuk gak?” tanya temanku ketika kami di depan gerbang.

“Gak kok, tenang aja,” ucap supir enteng.

Ketika sampai di depan dan bertemu dengan petugas, “Selamat pagi, Pak. Ada berapa orang di dalam?” sapanya sambil melihat ke dalam mobil.

“Mas, ini saya taksi online,”

“Sama saja, Pak. Semuanya, termasuk taksi online, wajib membayar tiket masuk,”

“Tapi kan…,”

“Sesuai peraturan, Bapak juga harus membayar tiket,” ujar petugas. Dia melanjutkan, “ada enam orang, jadi enampuluh ribu rupiah.”

Kami sempat bertatapan lagi baru patungan dan memberikan uang kepada petugas loket. Setelah melewati gerbang, kami turun di depannya karena memang tempat pertemuan di situ. Awalnya kami ingin turun di luar gerbang agar tidak perlu mentraktir supir tiket masuk tapi perkataan sok tau supir membuat kami merogok kocek lebih banyak.

Ternyata kami lebih dulu sampai daripada Mabeng yang menemani kami dari Bintaro. Jadi kami menunggu. Setelah mereka sampai kami langsung menuju tempat pertemuan. Sempat berdebat mau jalan kaki atau naik angkutan sebelum keputusan jalan kaki diambil.

Saat sampai, kami disambut dengan Mabeng yang duduk di karpet merah dengan berbagai makanan ringan dan minuman, sudah seperti piknik. Agenda pertama adalah foto untuk Kartu Pers Medcent. Muka kucel setelah berdesakan di KRL dan berputar-putar bersama supir yang tidak tau TMII karena hanya tau Taman Mini, sekarang disuruh untuk foto. Aku jadi ingat ketika harus foto untuk KTM (Kartu Tanda Mahasiswa) di PKN STAN setelah berangkat sebelum subuh ke Bintaro dari Bogor, menunggu mengambil nomor antrian sampai subuh dan baru dipanggil pukul delapan pagi.

Setelah foto, kami makan siang bersama dan sholat berjamaah di masjid yang ada di dalam area TMII. Selesai sholat dan makan, permainan dimulai.

Bagi yang pernah menonton acara Running Man, permainan kali ini mirip dengan acara tersebut. Jadi, kami dibagi menjadi beberapa kelompok. Kelompokku namanya “D’Academy”. Masing-masing kelompok terdiri dari 3 orang dan tiap orang diberikan kertas kemudian ditempel di lengan. Ada 3 pos yang harus kami lewati. Selain melewati pos, selama perjalanan menuju pos kami diperbolehkan merobek kertas di lengan lawan, apabila berhasil merobek maka mendapatkan poin bagi yang merobek dan kehilangan poin bagi yang tersobek.

Di pos pertama kami disuruh melepaskan tali yang diikat di lengan. Selesai melepaskan tali, sebelum lanjut ke pos selanjutnya, untuk membuktikan misi telah terselesaikan, kami harus berfoto bersama penjaga pos tersebut.

Tidak ada petunjuk sama sekali untuk pos selanjutnya, jadi setelah selesai dengan pos pertama kami langsung lari menuju pos selanjutnya. Sambil menjaga kertas di lengan, kami mencari di mana terlihat ada Mabeng.

Alhamdulillah kami menemukan pos selanjutnya, sayangnya sudah ada kelompok yang menemukan terlebih dahulu. Sambil menunggu kelompok lain menyelesaikan misi, kami mencari pos lain. Walaupun tidak diberikan petunjuk, kami diperbolehkan bertanya di mana pos selanjutnya dengan Mabeng lain. Setelah bertanya dengan Mabeng lain, pos selanjutnya ditemukan.

Karena semua kelompok fokus di pos sebelumnya, di pos ini kami menjadi yang pertama datang. Tantangan di pos ini adalah membuat puisi berdasarkan lagu yang dipilih secara acak. Selesai membuat puisi, kami diminta untuk membacakan puisi tersebut.

Selesai dengan pos membaca puisi, kami kembali ke pos sebelumnya. Walau kami menjadi yang pertama di pos membaca puisi, di pos ini kami menjadi yang terakhir. Tapi, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Tantangan di pos ini ada dua, yang pertama adalah menirukan salah satu adegan sesuai nama kelompok, jadi kami harus menirukan adegan di D’Academy. Karena kami tidak ada yang pernah menonton, jadi adegan pun dibuat seadanya dan sangat tidak berfaedah. Tantangan selanjutnya adalah mengajak salah satu pengunjung TMII untuk menyebutkan jargon Media Center, yaitu “Mencerdaskan dan Mencerahkan”.

Selesai di pos tersebut, kami kembali ke pos pertama, tempat berkumpul apabila telah menyelesaikan semua pos. Di tengah perjalanan, pertempuran dimulai. Kami saling merobek di tengah perjalanan. Karena kertas di lenganku bertuliskan nama kelompok dan punya nilai lebih tinggi apabila dirobek, aku harus berjuang lebih keras agar tidak dirobek.

Ketika sampai di pos, dari tiga anggota kelompok, hanya aku yang mampu mempertahankan kertas (dan tidak merobek kertas). Awalnya aku pikir masih ada satu pos lagi sehingga kami membuang waktu mencari pos yang sebenarnya tidak ada dan kesalahan persepsi karena mengira kami akan bertempur di pos awal. Nyatanya ketika sudah sampai di pos tidak boleh ada pertempuran seperti pos-pos lain.

Saat semua kelompok kembali ke pos awal, kami diresmikan menjadi Mabeng #19. Akhirnya setelah melalui berbagai proses magang, aku dan teman-teman resmi menyandang gelar Mabeng #19.

Kelompok Goblin terpilih menjadi kelompok terbaik di permainan Running Man ala-ala kali ini. Untuk kelompok Magang terbaik adalah kelompok tiga yang merupakan kelompokku, Alhamdulillah. Sebagai kelompok terbaik kami mendapatkan hadiah, silahkan cek di sini untuk yang penasaran isi dari hadiah tersebut :


Terima kasih untuk hari minggu yang sangat menyenangkan kepada kelompok D’Academy, Goblin, Ikan Tongkol, Kulit Manggis, Mabeng #18 dan #17, Bapak Supir, dan semua yang terlibat dalam acara ini yang tidak bisa kusebutkan satu per satu. Sebelum pulang, kami sholat ashar berjamaah kemudian berfoto bersama di depan Tugu Api. Kami pulang menggunakan taksi online tanpa lewat KRL karena sudah sangat lelah apalagi aku harus membawa hadiah. Untungnya supir kali ini tau jalan pulang dan kami sampai di PKN STAN dengan selamat tanpa harus keliling-keliling.
Muhammad Rifqi Saifudin
Muhammad Rifqi Saifudin Abdi masyarakat yang senang menangkap momen dalam bentuk cerita. Bisa dihubungi di: - rifqimu@gmail.com - @m_rifqi_s (Instagram) - @mrifqi_s (Twitter)

9 komentar untuk "Running Man Ala-Ala"

  1. Aku kok jadi inget kegiatan pramuka ya kalau ada pos2 gitu. Ada tantangannya hahaha
    Ya meskipun lari2 dan diiket tapivseru bisa merasakan sama temen2 lain. Selamat ya Rifqi hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku juga kepikiran sama kak mei. nama lainnya tuh charaka malam sama HTF, cuman lebih berat di fisik, soalnya pake jalan jauh juga. Apalagi yg charaka malam, udah jauh jalan tengah malem lagi, ngantuk. Emang seru sih, tapi nggak buat diulangin lagi :p

      Hapus
  2. Seru juga ya tantangannya, sampe-sampe harus menirukanadegan D'Academy giut..hehe

    Selamat ya, jadi kelompok terbaik, aku sendiri lebih suka hadiah ginian, makanan kan jadi bisa dibagi-bagi sama teman-teman. Dimakan bareng deh..he

    BalasHapus
  3. Wah kreatif banget ya panitianya..
    aq fans bgt ama running man.. sempet exited tadi pas baca judulnya. Ternyata keren juga ya acaranya.

    Bisa di contek kayaknya untuk outbond

    Bte selamat jd kelompoknterbaik.
    aq klo outbond2 gini selalu apes deh.. yg paling terakir mulu...paling banter jadi kelompok terheboh. Hahaha

    BalasHapus
  4. Kenapa gue fokus sama videonya ya? Kayaknya lo cocok jadi yutuber deh. Udah, langsung bikin chanel aja bro. Haha

    Btw, selamat jadi kelompok terbaik dah! :)

    BalasHapus
  5. Running Man Ala-ala bener deh ini. Hahahaha. AKu bayangin tuh gimana serunya merobek kertas lengan lawan... Game yang juga pakai pos-pos pemberhentian juga sepertinya menambah keseruan Running Man Ala-ala ini.

    Selamat juga buat hadiah jadi kelompok terbaiknya, Mantappps

    BalasHapus
  6. wahahaha, ini dominan banget ya bumbu-bumbu koreanya. Running mannya, dan goblinnya itu sendiri. Cuma gue pernah main game sejenis itu, bedanya permainannya bukan di tempat wisata tapi sekitra tempat ibadah :)

    BalasHapus
  7. Asyik nih gamenya. Aku pernah liat juga acara Running man. Itu gamenya mirip banget kayak Running man, pake robek2 kertas. Yang paling bikin gregetan dari cerita ini yaitu si sopir taksinya, kalo aku disitu udah aku colok lubang hidungnya.

    BalasHapus
  8. Ini gamenya kaya outbond buat ningkatin keakraban sama temen-temen nih, sebenernya sih males tapi karena barengan jadi seru. Apalagi kalau misalnya nemuin post pertama atau hal lain, senengnya satu kelompok. Btw, selamat ya jadi kelompok terbaik!

    BalasHapus