Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

PKN STAN Goes to Village - Hari Kedua

PKN STAN Goes To Village hari pertama ditutup dengan makan bersama setelah menunggu satu setengah jam. Setelah selesai makan, Cindy dan Hesti diantar ke rumah ketua RT sedangkan para cowok persiapan tidur.

Sebelum tidur, karena mendengar suara ngiung ngiung, aku mengoleskan krim anti nyamuk agar bisa tidur nyenyak. Saat ingin memejamkan mata, aku teringat belum sholat Isya. Aku pergi ke kamar mandi dan berwudhu. Ketika sedang berwudhu, tanganku terasa licin. Aku baru sadar bahwa tadi baru saja mengoleskan krim. Jadi, krimnya luntur karena berwudhu.

Pukul tiga pagi suara ngiung ngiung kembali mengusik. Aku terbangun dengan gatal-gatal. Di saat nyawa belum terkumpul sepenuhnya, kucoba merangkai memori. Kejadian wudhu pun terlintas di pikiran. Akhirnya aku mengoleskan krim lagi agar gangguan ngiung ngiung berhenti. Alhamdulillah sampai pagi bisa tidur nyenyak.

Pukul 05.30 WIB di tanggal 20 Februari 2018 aku menciptakan sebuah prestasi, menjadi cowok pertama di Seventeen Group yang mandi. Hari-hari selanjutnya pun tetap menjadi yang pertama, kecuali di hari terakhir kalau tidak salah. Entah kenapa malas mandi di hari terakhir.
Kalau tidak salah di hari kedua ini sarapannya nasi uduk. Mulai pukul 9.30 WIB, kami melakukan wawancara dengan Kasi Pemerintahan Talaga Sari tentang pengelolaan keuangan desa. Beliau di sini juga merangkap sebagai operator Siskeudes (Sistem Keuangan Desa) sehingga semua hal tentang pengelolaan keuangan desa bisa beliau jawab. Bahkan masalah perpajakan Bendahara Desa bisa tuntas terjawab. Sesi wawancara selesai sekitar pukul 11.30 WIB dan beliau menghabiskan lima batang rokok selama sesi.

Kemarin makan siang di rumah makan padang, hari ini makan di rumah Mamake. Siapa Mamake? Mamake adalah julukan bagi ibu penjual gado-gado yang letak warungnya tepat di depan kantor desa. Kenapa disebut Mamake? Karena di depan warung beliau bertuliskan 'Gado-Gado Mamake'.
Ada dua hal penting yang terjadi di warung gado-gado ini. Pertama, kalau memesan gado-gado dengan level tidak pedas di sini, maka itu artinya memakai satu cabai. Kedua, Seventeen Group mendeklarasikan akan mendokumentasikan setiap kegiatan makan alias 'foto dulu sebelum makan'.

Selain dua hal di atas, ternyata ada satu lagi yang terjadi. Pada saat malam hari, entah mendapatkan panggilan dari siapa, mamake tetiba muncul di depan pintu Posyandu, "Udah pada makan malam?" begitu tanya beliau.

Sempat kaget dengan kedatangan (tak diundang) beliau, kami berhasil menguasai akal sehat dan setelah perdebatan karena semua mengatakan, "Terserah," akhirnya terpilihlah sayur kangkung dengan tingkat kepedasan sedang dan lauk berupa telur dadar. Dwi yang mengusulkan hal ini.

Sambil menunggu masakan, kami memutuskan untuk bermain Ludo di smartphone Dwi. Karena hanya bisa dimainkan oleh enam orang, mas Ivan mengalah untuk tidak ikut bermain.

Mengenai Ludo, banyak yang bilang permainan ini bisa menjadi pemecah persabahatan (tentu makna sebenarnya adalah kebalikannya). Pada permainan kami, hal itu terbukti. Persahabatan yang baru mulai dipupuk sejak kemarin, runtuh seketika. Bagi yang ingin mencoba menghancurkan persahabatan apalagi bagi yang baru kenal, ludo bisa jadi salah satu pilihan.

Perlu waktu yang tidak sebentar untuk menyelesaikan ludo, apalagi dengan enam orang pemain. Bahkan ketika masakan mamake datang, kami masih fokus dengan ludo dan mengabaikan bau sedap kangkung dan telur dadar.
Muhammad Rifqi Saifudin
Muhammad Rifqi Saifudin Abdi masyarakat yang senang menangkap momen dalam bentuk cerita. Bisa dihubungi di: - rifqimu@gmail.com - @m_rifqi_s (Instagram) - @mrifqi_s (Twitter)

4 komentar untuk "PKN STAN Goes to Village - Hari Kedua"

  1. Kalo denger kata posyandu jadi inget masa - masa KKN dulu. Tapi ini masih mending, bisa mandi tiap hari. Kalo aku dulu mandinya 2 - 3 hati sekali, karna susah banget dapet air bersih. Jadi cuma ngandelin tisu basah deh hahaha

    BalasHapus
  2. Ini sejenis KKN gitu ya? Bahasanya goes to village sih. hehe
    Tapi sepertinya sih iya, gue juga dulu pernah kkn. Gak lama sih, cuma 2 bulan doang. HAHA.. Dan... banyak bgt pengalaman berharga.

    Klo goes to village ini berapa hari bang? :)

    BalasHapus
  3. wahhh seru yaaa, kayak KKN / Kukerta sih namanya yang sering ku dengar sekarang. soalnya vina kebetulan nggak ada kkn / kukerta di kampus. tapi ini temen temennya random juga ga sih?

    BalasHapus
  4. STAN ada KKN Juga? ngapain disananya ki? ngitung anggaran desa tah? hehe

    baru berkunjung lagi nih setelah beberapa lama gak kesini.

    BalasHapus