Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

UAS Semester Lima Bagian Pertama

Setelah menulis tentang UAS semester tiga, aku sebenarnya ingin mengulang cerita mata kuliah di semester satu dan dua. Tapi wacana tinggallah rencana, jangankan mengisahkan semester sebelumnya, cerita semester empat saja tidak sempat kubuat. Daripada tidak ada sama sekali, kali ini akan melanjutkan cerita di semester lima. Semoga saja bisa berlanjut ke cerita PKL (Praktik Kerja Lapangan) dan KTTA (Karya Tulis Tugas Akhir).

Bagi yang belum tau, aku berkuliah di Politeknik Keuangan Negara STAN jurusan Perpajakan program studi D3 Administrasi Perpajakan. Tidak terasa sudah menginjak di semester akhir, tinggal satu semester (dan beberapa rintangan lagi) sebelum aku lulus dari kampus dambaan banyak orang ini.

Postingan ini kubuat bagi kalian yang penasaran apa saja yang akan dipelajari oleh mahasiswa perpajakan di PKN STAN. Langsung saja, kita mulai dari

Akuntansi Perpajakan (Akper)

Ini sebenarnya bukan mata kuliah (matkul) yang baru. Pelajaran dari matkul ini sudah dipelajari pada semester-semester sebelumnya. Di tingkat satu (semester satu dan dua), kami dicecoki dengan matkul Pengantar Akuntansi. Pada tingkat dua (semester tiga dan empat), dilanjutkan dengan Akuntansi Keuangan Menengah (AKM) beserta Akuntansi Biaya (Cost Accounting), dan di semester lima ini ada Akuntansi Keuangan Lanjutan (AKL) dan Akper.

Akper adalah gabungan dari Perpajakan dan Akuntansi. Secara sederhana, matkul ini mengajarkan cara menjurnal transaksi-transaksi perpajakan. Selain dasar akuntansi, sejak semester satu kami juga sudah lulus mata kuliah Pajak Penghasilan (PPh) beserta Labnya, PPN (Pajak Pertambahan Nilai), Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP), dan semester lima ini ada PPnBM (Pajak Pertambahan Nilai Barang Mewah). Jadi, Akper bisa dibilang menggabungkan semua materi Akuntansi dan Perpajakan.

Dosenku adalah salah satu Kepala Seksi (Kasi) di Kantor Pajak Pratama (KPP) di daerah Jakarta. Jejak karir beliau sebelum jadi Kasi sudah melalangbuana di berbagai KPP Besar. Banyak pengalaman kerja yang beliau ceritakan selama proses perkuliahan.

Pendidikan Anti Korupsi (PAK)

Korupsi? Kementerian Keuangan terutama Direktorat Jenderal Pajak (DJP) sempat diguncang dengan kasus yang membuat banyak perubahan bagi para pegawainya. Beberapa dosen yang merupakan pegawai sering bercerita bagaimana tekanan dari masyarakat ketika kasus yang menjerat salah satu mantan pegawai pajak menyeruak.

Salah satu cara agar kami, sebagai calon ASN, tidak melakukan kesalahan yang sama adalah dengan adanya mata kuliah Pendidikan Anti Korupsi. Di matkul ini, diajarkan mengenai sejarah penanggulangan korupsi di berbagai belahan dunia termasuk Indonesia. Berbagai lembaga pemberantasan korupsi yang pernah ada di Indonesia juga dibahas termasuk mengenai KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). Diharapkan kami bisa menjadi para kader anti-korupsi ke depannya setelah lulus dari matkul ini.

Salah satu tugas menarik dari matkul ini adalah mengisi workbook. Di sana terdapat berbagai tugas seperti yang berkaitan dengan anti korupsi, seperti menyampaikan opini atau menyimpulkan sesuatu. Tugas ini dikerjakan dalam satu buku khusus. Di kurikulum terbaru, PAK dimasukkan dalam salah satu materi di Etika Profesi sehingga tugas ini ditemui adik kelas di matkul tersebut.

Komunikasi Bisnis (Kombis)

Aku kuliah di jurusan perpajakan, ketika lulus nanti diharapkan bisa mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya membayar pajak. Salah satu cara agar kami bisa berkomunikasi dengan baik adalah matkul ini. Banyak cara berkomunikasi yang diajarkan pada matkul ini, baik secara lisan maupun tertulis. Kombis 'memaksa' kami untuk berbicara dan mengutarakan pendapat, termasuk berlatih public speaking. Tentu hal ini sangat menyenangkan bagiku.

Dosen kelasku adalah seorang perempuan lulusan universitas di Belanda. Diajar dengan dosen muda lulusan luar tentu menambah perspektifku dalam melihat dunia pendidikan. Beliau banyak bercerita bagaimana kehidupan di sana termasuk proses belajar mengajarnya.

Proses Bisnis Wajib Pajak (Probis WP)

Sebagai calon fiskus, perlu untuk mengetahui proses bisnis dari Wajib Pajak (WP). Hal ini penting karena nantinya kami akan langsung berhadapan langsung dengan mereka. Bagaimana bisa tau SPT beserta lampiran yang WP laporkan itu benar sedangkan cara kerja bisnis mereka saja tidak tau. WP merupakan pelaku bisnis yang pasti sangat paham dengan yang ia kerjakan, seorang fiskus juga harus bisa memahami bisnis WP untuk menggali potensi perpajakan di sana.

Aku sangat beruntung diajar oleh dosen yang sangat berpengalaman terkait dengan Probis WP. Banyak cerita mengenai fiskus dan WP selama beliau mengajar. Hal-hal yang tidak ada di materi tapi sangat berguna ketika nanti dunia kerja juga banyak beliau berikan kepada kami.

Itulah empat dari delapan mata kuliah di semester lima ini. Empat sisanya akan dibahas di sesi berikutnya.
Muhammad Rifqi Saifudin
Muhammad Rifqi Saifudin Abdi masyarakat yang senang menangkap momen dalam bentuk cerita. Bisa dihubungi di: - rifqimu@gmail.com - @m_rifqi_s (Instagram) - @mrifqi_s (Twitter)

2 komentar untuk "UAS Semester Lima Bagian Pertama"

  1. Wah temenku juga ada yg kerja di kantor pajak.
    Semoga nanti kamu lulus dengan nilai memuaskan yah.

    BalasHapus