Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Insiden Sebelum PKL

Perjuanganku di kampus ini tinggal sedikit lagi. Setelah melewati ujian di lima semester dan berbagai drama di pengumuman IP, tersisa satu semester lagi menuju wisuda dan yudisium. Mata kuliah di semester terakhir hanya ada empat, yaitu Pemeriksaan Pajak, Bahasa Indonesia, Lab. PPN, dan Analisis Laporan Keuangan. Tapi, harus ada dua hal lain yang harus dilalui agar bisa lulus, yaitu PKL (Praktek Kerja Lapangan) dan KTTA (Karya Tulis Tugas Akhir).

Apa itu PKL?

PKL atau bisa juga disebut magang adalah "pemanasan" sebelum kami benar-benar dilepas ke dunia kerja. Setelah lulus, akan ada OJT (On Job Training) sebelum penempatan sebenarnya. Kalau PKL bisa disamakan dengan magang, maka OJT bisa dibilang adalah masa percobaan.

Kami punya TPP

Jurusan Pajak tiap tahunnya punya tim yang mengurus kelancaran mahasiswa pajak, seperti PKL, KTTA, OJT, dan urusan lainnya yang berhubungan dengan dunia kerja. Ketika sudah lulus, tim ini akan menjadi penghubung antara Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dan (mantan) mahasiswa Politeknik Keuangan Negara STAN (PKN STAN) yang menjadi CPNS DJP. Tim ini bernama TPP (Tim Peduli Pajak). Aku merupakan salah satu bagian dari tim ini.

OJT bisa dibilang "pemanasan" sebelum penempatan karena mahasiswa tidak bisa memilih tempat OJT, hanya bisa mengisi survey yang menjadi pertimbangan pihak kepegawaian kementerian. Berbeda dengan PKL yang bisa memilih. Agar memudahkan koordinasi terkait pemilihan tempat PKL, dibentuklah TPP PKL. Sebagai orang Kalimantan, aku dipilih menjadi koordinator wilayah (korwil) PKL Kalimantan. Tugas korwil adalah memetakan tempat PKL para mahasiswa. Kebebasan dalam memilih bukan berarti bisa seenaknya, ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi agar bisa PKL di suatu kantor. Anak D3 asal kalimantan angkatan 2016 hanya 13 orang (yang terdeteksi), ini sebabnya pulau yang luas ini hanya memiliki satu korwil. 

Dimana lokasi PKL?

Umumnya, PKL dilakukan di KPP (Kantor Pelayanan Pajak) Pratama. Kenapa? Karena fiskus akan bersentuhan langsung dengan WP (Wajib Pajak) di tempat ini. Setelah berbagai negosiasi dengan para mahasiswa D3 Mahakam (Mahasiswa Kalimantan) 2016, terpilihlah KPP Pratama Banjarmasin Selatan (KPP Pratama Bansel) sebagai tempat kami mengenali dunia kerja selama dua bulan kedepan. Sebagai informasi, KPP ini dan KPP Pratama Banjarmasin Utara dulunya merupakan satu kantor yaitu KPP Pratama Banjarmasin. KPP ini sekarang berada satu gedung dengan Kantor Wilayah DJP Kalimantan Selatan dan Tengah (Kanwil DJP Kalselteng).

Insiden Malam Minggu

Jarak dari rumahku ke kantor sekitar 65 km, lumayan kalau aku harus pulang pergi setiap hari. Aku memilih untuk kos selama dua bulan. Setelah mencari di mamikos dan survey di beberapa tempat, terpilihlah sebuah kos untuk kutempati selama dua bulan. Tempatnya lumayan besar, ukurannya sekitar 5x7 meter persegi lengkap dengan TV, AC, Kulkas, dan Kamar Mandi Dalam. Cukup dua juta dan tidak perlu lagi bayar listrik dan air. Uang tadi tidak kubayar sendiri, tapi dibagi tiga bersama teman sekamar.

Dari tigabelas orang mahakam, ada tujuh orang yang PKL di Bansel. Tiga lelaki, termasuk aku, kos di kamar yang sama, dua wanita kos di tempat yang sama, sisanya di rumah masing-masing karena memang tempat tinggalnya di sana. Sempat ada insiden di awal pertemuan kami di kos baru. Aku datang di kos hari sabtu pagi bersama orangtuaku. Kami menyelesaikan administrasi dan beres-beres kamar. Setelah itu, barulah insiden terjadi.

Sekitar pukul 10 malam, waktu itu sudah sempat memejamkan mata, salah satu teman sekamar (AS) mengatakan akan datang malam ini. Aku mengiyakan. Aku yang awalnya mau tidur langsung melek dan kembali menonton tv. Entah sejak kapan terlelap, tiba-tiba aku bangun dengan tv masih menyala dan berpikir sepertinya ada yang kurang. Kulihat jam sudah pukul setengah satu, lalu ketika melihat chat, AS menelpon beberapa kali pukul duabelas. Aku panik, takut dia kenapa-napa. Sempat tidak bisa tidur tapi setelah itu aku lanjut tidur lagi setelah beberapa kali dia tidak mengangkat telepon.

Paginya masih tidak ada kabar. Aku makin panik. Terus kutelepon sampai akhirnya dia mengangkat. Ternyata dia kembali ke rumah lalu langsung tidur. Untung saja, tidak terjadi apa-apa. Minggu siang, temanku satunya (MR) datang bersama keluarganya. Tepat ketika dia datang, listrik mati. Apakah ini sambutan? Aku tidak tau. Sorenya baru AS, yang mengalami insiden, datang. Lengkaplah sudah anggota kos. Kami siap untuk PKL besok!
Muhammad Rifqi Saifudin
Muhammad Rifqi Saifudin Abdi masyarakat yang senang menangkap momen dalam bentuk cerita. Bisa dihubungi di: - rifqimu@gmail.com - @m_rifqi_s (Instagram) - @mrifqi_s (Twitter)

1 komentar untuk "Insiden Sebelum PKL"