Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kalah yang Bikin Kangen


logo1

Tak terasa sudah sampai di akhir 2014, sebentar lagi bakal berpisah dengannya, dengan sejuta kenangan di dalamnya, menuju 2015, tempat sejuta kenangan baru siap dibuat. Kayaknya, gak seru kalau di akhir tahun gak tengok-tengok ke belakang dulu, mengubek-ngubek tulisan gaje yang kutulis selama ini. Dan untuk tulisan terbaik, saya rasa pilih tulisan ini : #SeMot : Kekalahan adalah (Bukan) Kemenangan yang Tertunda

Tulisan itu dibuat ketika (lagi-lagi) kekalahan menghampiriku, kali ini saat mengikuti ajang Olimpiade Kimia Indonesia (OKI) di Yogyakarta, di sini aku kalah dari babak awal. Kekalahanku kali ini bukan cuma mengecewakan aku, tapi juga orangtua, termasuk ayah, yang sekaligus sebagai guru, juga kakak mahasiswa universitas yang membawaku ke Yogya. Peserta lomba OKI Yogya ini memang sudah peserta pilihan dari masing-masing universitas, jadi, bisa dibilang aku adalah pemenang yang berubah jadi pecundang.


Seharusnya para pemenang yang dikasih kata 'mutiara', "Kemenangan adalah Kekalahan yang Tertunda!"


Kata-kata di atas adalah salah satu bentuk kekesalanku pada pemenang, walau akhirnya malah jadi sindiran bagi diriku sendiri, kalian bisa bebas menerjemahkan kata-kata di atas sesuai pemikiran masing-masing.

Walaupun jadi pecundang, aku tidak sendiri, sejak awal di sana ada 3 orang lain yang sudah akrab sejak hari pertama, hampir di semua kegiatan kami selalu bersama, apalagi pas jam kosong di rusunawa, kami sering bercanda. Cuma satu dari kami bertiga yang lolos dari babak pertama, dan sisanya, termasuk aku, menjadi pecundang, akhirnya kami bertiga cuma bisa jadi penyemangat untuk satu teman kami yang lolos. Kami menyebut diri kami Genk Ubur-Ubur. Entah kenapa temanku punya usul untuk memberi nama itu.

Itulah yang paling berkesan menurutku, setiap kalah, aku selalu teringat kepada Genk Ubur-Ubur, aku teringat ketika kami, para pecundang, saling tertawa dan melakukan hal gila tanpa memperdulikan status kami, di saat peserta lain begadang untuk belajar mempersiapkan ke babak selanjutnya, kami yang gagal begadang untuk bicara dari hati ke hati.

Yah, ada hikmahnya juga aku jadi pecundang, kalau aku lolos dari babak itu, tentu aku tidak akan sedekat ini dengan Genk Ubur-Ubur, walaupun tempat tinggal kami berbeda pulau dan kami baru kenal beberapa hari, nyatanya kami tetap solid sampai hari ini. Mungkin akibat di sana kami sudah saling tau sampai ke hati masing-masing.

Muhammad Rifqi Saifudin
Muhammad Rifqi Saifudin Abdi masyarakat yang senang menangkap momen dalam bentuk cerita. Bisa dihubungi di: - rifqimu@gmail.com - @m_rifqi_s (Instagram) - @mrifqi_s (Twitter)

18 komentar untuk "Kalah yang Bikin Kangen"

  1. yah intinya apapun yang terjadi bakal ada hikmahnya...
    agan (maaf) gagal, tapi hikmahnya punya teman yang begitu akrab dan dikangenin...
    Jadi tak perlu ada yang disesali, jadikan pelajaran aja...

    BalasHapus
  2. Tapi dengan kekalahan, bisa belajar banyak dan menentukan strategi yang lebih matang untuk selanjutnya. :)

    BalasHapus
  3. Tetap semangat ya... ayo ikut ajang kompetisi lain lagi... kita gak pernah tau batas kemampuan kita jika tidak pernah mengujinya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yap, harus tetap semangat dong :D. Kita harus tetap mencoba dan mencoba ;)

      Hapus
  4. Qutesnya itu lho mas, jangan putus asa ya :)

    Salam dari sugihfenny.blogspot.com :)

    BalasHapus
  5. ya, dibalik kekalahan ada manfaatnya juga kan?? jadi bisa dekat dg teman???

    BalasHapus
  6. udah berani jadi peserta olimpiade kimia aja udah keren looh, jadi inget sering dapet nilai merah pas mapel ini hihi

    BalasHapus
  7. Saya datang dan sudah membaca “Self Reflection” di blog ini
    Terima kasih telah berkenan untuk ikut lomba saya ya
    Semoga sukses

    Salam saya
    #43

    BalasHapus