Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Review - Tes Nyali (2015)

http://www.21cineplex.com/data/gallery/pictures/14238309426177_300x430.jpgJudul Film : Tes Nyali
Produser : , , ,
Sutradara :
Penulis ,
Pemeran : , , , ,
Tanggal Tayang :
Durasi : 76 Menit
Label : D (Dewasa)

Sinopsis :
IRMAN (23), SINTA (22), PINGKAN (22), ANDI (25), FRANS (25), ALEX (25)  bertugas untuk membuat acara Uji Nyali untuk TV. Kali ini mereka akan mengadakan uji nyali di sebuah rumah sakit tua. Tapi uji nyali kali ini tidak seperti biasanya. Sebelum mereka bertugas, Alex pernah bilang kepada Irman sahabatnya, bahwa dia bermimpi tentang crewnya terjebak di dalam sebuah gedung tua.

Tapi Irman meyakinkan Alex bahwa itu hanyalah sebuah mimpi. Walaupun Irman tahu bahwa intuisi Alex terkadang suka menjadi kenyataan, karena sebelumnya mereka masuk dan bekerja di stasiun tv ini, Irman dan Alex selalu mengalami hal – hal di luar dugaan dengan mengikuti intuisi Alex.

Di gedung tua tersebut mereka bertemu dengan seorang pemuda yang bernama Joko, dan seorang nenek tua bernama Marni, yang sedang mencari cucunya di gedung tua tersebut. Dikarenakan peserta uji nyalinya tidak datang, maka Budi mengejak Marni untuk menjadi peserta uji nyali.

Saat malam tiba, mereka mengalami keanehan dengan peserta pertama, Marni. Saat sedang uji nyali, kamera yang mengawasi Marni mendadak mati. Saat mereka menyusul kesana, senter yang mereka bawa juga mendadak mati secara misterius, sehingga mereka terpencar-pencar.

Saat senter kembali nyala, ada beberapa orang diantara mereka yang sudah tidak ada entah kemana. Mereka terpisah dari teman – temannya. Kini mereka semua berada dalam keadaan terkunci dalam gedung tersebut. Gelap, tanpa petunjuk. Mereka harus berusaha keluar dari gedung tua, dengan atau tanpa temannya.

Apakah Intuisi Alex itu menjadi kenyataan? Apakah mereka terjebak di dalam gedung tua itu selamanya? Dan siapakah yang bisa selamat dari terror yang terjadi di gedung tua tersebut.

Review :
Alasan aku dan teman-temanku nonton film ini salah satunya karena sinopsis yang menarik, mengangkat cerita yang mirip acara "Uji Nyali" yang sudah terkenal membuat kami berpikir pasti film ini bakal seru. Alasan lain karena film 2014 belum tayang di XXI, Duta Mall Banjarmasin.

Perasaanku sudah tidak enak pas nonton karena yang nonton cuma kami bertujuh ditambah dua pasangan plus satu tante. Padahal itu hari pertama pemutaran tapi tempat duduknya kosong, ini artinya filmnya gak terkenal. Tapi, aku masih maklum, belum terkenal belum tentu gak bagus, kan?

Sayangnya, dari awal aku sudah dibuat bingung dengan ceritanya, tapi ya kupaksa saja memahami. Sejauh ini aku masih menunggu kejutan-kejutan. Tapi, makin ke tengah ceritanya makin gak jelas, adegan yang loncat ke sana ke mari, perpindahan antara "kamera film", "kamera cctv" dan "kamera untuk cast" juga gak mulus, bahkan tidak ada bedanya antara adegan realtime sama flashback, jadi makin bingung jadinya -_-.

Untuk akting juga parah, terutama untuk ustadz, gak ada aura ustadz sama sekali, malahan beliau di setiap adegan keliatan ketakutan, berbicara juga sangat jarang. Berbeda sekali dengan ustadz yang biasa ada di acara seperti "Uji Nyali".

Dan sampai akhir cerita, aku masih tidak paham, ini ceritanya tentang apa sih? Di awal ceritanya si crew dipaksa bikin episode baru dari acaranya karena dikejar deadline, tapi kenapa saat mereka keluar dari rumah sakit tiba-tiba cerita langsung selesai. Juga, rumah sakit yang dijadiin lokasi syuting asal-usulnya gak jelas, cuma ada clue bahwa di situ sering praktik aborsi. Pak Joko yang jadi penunggu rumah sakit, Nenek yang mencari cucunya, dan Anak yang berlarian di lorong, tidak jelas kenapa dan berapa lama mereka di situ.

Satu lagi, film ini berlabel D alias Dewasa. Di film ini adegan berdarah sangat... sedikit, kekerasan cuma berkelahi biasa, hantunya tidak seram sama sekali, bahkan adegan bokep pun tidak ada, entah aku yang memang tidak tau standar label D atau gimana, menurutku film ini lebih cocok diberi label R alias Remaja.

Menurutku, film ini belum layak untuk tayang, perlu editing yang lebih matang lagi, kokohkan alur dan akting. Jangan malah membuat citra film horror Indonesia yang sudah buruk dengan adegan bokepnya semakin diperburuk dengan hadirnya film semacam ini :3

Tapi ada hikmah yang bisa diambil setelah menonton film ini :
Jangan terlalu cepat percaya dengan sinopsis film

Trailer Tes Nyali (2015) :
Muhammad Rifqi Saifudin
Muhammad Rifqi Saifudin Abdi masyarakat yang senang menangkap momen dalam bentuk cerita. Bisa dihubungi di: - rifqimu@gmail.com - @m_rifqi_s (Instagram) - @mrifqi_s (Twitter)

6 komentar untuk "Review - Tes Nyali (2015)"

  1. Gue sempat tertarik pas nonton trailernya di bioskop. Habis baca ini jadi mengurungkan niat menonton filmnya

    BalasHapus
  2. hmm, kalau dilihat dari sinopsis sih agak sedikit meyakinkan.
    tapi entah kenapa setelah di review jadi kurang meyakinkan ya..

    BalasHapus
  3. Padahal dari sinopsis uda keren yak. Kenapa di tengah-tengah en akhir malah kayak gitu.. Sayang banget :(

    BalasHapus
  4. adegan Bo... kurang ? oke gajadi nonton wkwk...

    BalasHapus
  5. pantes ajaa yang nonton nya cuma dikit , berarti ga menarik :D .. kalau saya nonton pasti nyarinya film luar karna jarang ada tayangan ulangnya :D

    BalasHapus