Manchester Is Red
Kemarin pas blogwalking, ada postingan yang ngebahas soal Chelsea, tepatnya ngebahas asal mula dia suka Chelsea. Tepat banget waktunya, karena Chelsea baru aja nyabet gelar BPL musim ini. Selamat ye :P
Disini aku gak bakal bahas soal Chelsea, tapi ngebahas asal mula kecintaanku pada suatu klub yang juga besar di BPL, klub itu adalah Manchester United.
Klub favoritku sejauh ini Manchester United, pertandingan pertama mereka yang kutonton adalah Final Liga Champion, sekaligus pertandingan terakhir kiper legenda MU di Liga Champion, E. Van Der Sar. Di pertandingan itu MU dibantai 3-1 sama Barcelona, tapi entah kenapa aku tetap suka dengan MU, bukan dengan Barcelona.
Sejak itu, aku mulai mengikuti perkembangan MU, aku juga mencari sejarah tentang mereka. Walau baru beberapa tahun ngefans dengan MU, aku sudah melewati banyak cobaan. Terutama setelah Oppa Fergie alias Sir Alex Ferguson pension saat MU mendapatkan gelar BPL ke-21nya. Waktu dilatih Dayid Moyes, MU dalam masa terpuruk, jarang ada pertandingan mengesankan, banyak hujatan. Tapi, aku tidak ikut menghujat. Aku mengikuti perkembangan dan mengkritik, tidak menghujat dan mengutuk, apalagi sampai berhenti ngefans. Karena, kalau hanya suka dengan tim yang selalu menang, itu Karbit namanya, dan kalau menghujat saat tim kalah tapi sombong saat menang, itu sodaraan sama Karbit.
Dan sekarang, di Masa Louis Van Gaal, MU mulai kembali ke jati diri, menjadi sebuah tim besar, walaupun akhir-akhir ini kembali goyah sih. Tapi, aku tetap mendukung. Mendukung di sini bukan berarti aku mendewakan MU, mau kalah atau menang, terus saja berpikiran MU paling hebat, tidak begitu. Aku berpesta seperlunya saat mereka menang, namun juga tidak menghujat sepenuhnya ketika kalah, yang biasa-biasa aja lah. Toh, kita juga fans layar kaca kan?
Selain MU, untuk Timnas, selain Timnas Indonesia, aku mengidolakan Timnas Spanyol. Awalnya aku suka dengan Spanyol ketika Torres mencetak gol satu-satunya di partai Final Euro melawan Jerman. Waktu itu aku juga fans sama Torres. Dan sampai sekarang, idolaku tetap Spanyol, walaupun performa mereka sudah banyak menurun, mungkin karena taktik ‘Tiki Taka’ mereka sudah terbaca musuh.
Oh iya, walaupun aku suka dengan MU dan Spanyol, jangan kaget kalau pas main PES, aku gak milih mereka sebagai tim. Kalau klub, aku lebih suka Real Madrid, dan kalau Timnas, aku lebih milih Inggris.
Kenapa Real Madrid? Awalnya, karena yang punya laptop buat main PES itu temenku, dan kebetulan dia juga fans MU, jadinya aku harus ngalah, akhirnya kucoba pakai Madrid. Eh, ternyata lumayan juga, dan keterusan deh sampai sekarang.
Kalau Inggris kupilih, karena pas aku main PES 2013, waktu itu belum ada Full Version, aku masin main yang Demo. Waktu itu Cuma ada Inggris, Italia, dan Brazil kalau gak salah. Aku coba-coba deh ketiganya, dan ternyata yang paling bisa kumainkan itu Inggris, jadi deh tiap main aku milih Inggris.
Disini aku gak bakal bahas soal Chelsea, tapi ngebahas asal mula kecintaanku pada suatu klub yang juga besar di BPL, klub itu adalah Manchester United.
Klub favoritku sejauh ini Manchester United, pertandingan pertama mereka yang kutonton adalah Final Liga Champion, sekaligus pertandingan terakhir kiper legenda MU di Liga Champion, E. Van Der Sar. Di pertandingan itu MU dibantai 3-1 sama Barcelona, tapi entah kenapa aku tetap suka dengan MU, bukan dengan Barcelona.
Sejak itu, aku mulai mengikuti perkembangan MU, aku juga mencari sejarah tentang mereka. Walau baru beberapa tahun ngefans dengan MU, aku sudah melewati banyak cobaan. Terutama setelah Oppa Fergie alias Sir Alex Ferguson pension saat MU mendapatkan gelar BPL ke-21nya. Waktu dilatih Dayid Moyes, MU dalam masa terpuruk, jarang ada pertandingan mengesankan, banyak hujatan. Tapi, aku tidak ikut menghujat. Aku mengikuti perkembangan dan mengkritik, tidak menghujat dan mengutuk, apalagi sampai berhenti ngefans. Karena, kalau hanya suka dengan tim yang selalu menang, itu Karbit namanya, dan kalau menghujat saat tim kalah tapi sombong saat menang, itu sodaraan sama Karbit.
Dan sekarang, di Masa Louis Van Gaal, MU mulai kembali ke jati diri, menjadi sebuah tim besar, walaupun akhir-akhir ini kembali goyah sih. Tapi, aku tetap mendukung. Mendukung di sini bukan berarti aku mendewakan MU, mau kalah atau menang, terus saja berpikiran MU paling hebat, tidak begitu. Aku berpesta seperlunya saat mereka menang, namun juga tidak menghujat sepenuhnya ketika kalah, yang biasa-biasa aja lah. Toh, kita juga fans layar kaca kan?
Selain MU, untuk Timnas, selain Timnas Indonesia, aku mengidolakan Timnas Spanyol. Awalnya aku suka dengan Spanyol ketika Torres mencetak gol satu-satunya di partai Final Euro melawan Jerman. Waktu itu aku juga fans sama Torres. Dan sampai sekarang, idolaku tetap Spanyol, walaupun performa mereka sudah banyak menurun, mungkin karena taktik ‘Tiki Taka’ mereka sudah terbaca musuh.
Oh iya, walaupun aku suka dengan MU dan Spanyol, jangan kaget kalau pas main PES, aku gak milih mereka sebagai tim. Kalau klub, aku lebih suka Real Madrid, dan kalau Timnas, aku lebih milih Inggris.
Kenapa Real Madrid? Awalnya, karena yang punya laptop buat main PES itu temenku, dan kebetulan dia juga fans MU, jadinya aku harus ngalah, akhirnya kucoba pakai Madrid. Eh, ternyata lumayan juga, dan keterusan deh sampai sekarang.
Kalau Inggris kupilih, karena pas aku main PES 2013, waktu itu belum ada Full Version, aku masin main yang Demo. Waktu itu Cuma ada Inggris, Italia, dan Brazil kalau gak salah. Aku coba-coba deh ketiganya, dan ternyata yang paling bisa kumainkan itu Inggris, jadi deh tiap main aku milih Inggris.
Saya kurang mengerti soal club sepak bola, karena dari awal saya nggak suka bola.
BalasHapusAgak penasaran sih sama orang-orang yang ngefans sama club gitu sampe rela beli ini itu yang berhubungan soal club.
setelah baca ini, mungkin semua karena passion ya
sama mas saya juga kurang minat sama bola :D
HapusHehe... aku juga nonton tuh pas final liga champions yang mu dibantai 3 - 1 sm barcelona, aku juga inget pas messi selebrasi sampe mukul tiang bendera yang buat sepak pojok...
BalasHapusbtw, aku juga suka bola bro... kalo timnas aku pilih jerman, kalo klub aku ga fokus di satu klub...
mantab nih artikelnya, sering2 aja bro bahas bola, kalo bisa transfer pemain dibikin artikel juga bro, soalnya seru juga tuh transfer pemain...
Wis Fans MU. Mainstream banget deh haha
BalasHapusTapi semenjak ditinggal Ferguson, MU mulai terpuruk gitu ya. apalagi pas di latih David Moyes. Padahal kan Moyes bagus banget waktu ngelatih Everton. Malah sekarang pas ngelatih Real Sociedad, bisa ngalahin Barcelona. Memang sih Moyes ini tipe pelatih tim medioker, jadi waktu ngelatih MU gak cocok aja gitu
fans MU, hehe.. Memang Real Madrid kalo di PES pemainnya jago-jago, saya juga suka pake Real Madrid. Van Gaal kayaknya masih belum bisa beradaptasi dengan baik, buktinya sekarang MU belum bisa mendapatkan perhatian publik. Kalo Timnas kayaknya lebih enak Brazil kalo nggak Perancis, atau Jerman
BalasHapusWah ada fansnya red devil nih, alias aku nggak suka main bola
BalasHapusKalau cara ngefansnya sih setuju. Ketika tim yang kita dukung kalah, kita masih bersedia untuk mensupportnya dan tetap mendukungnya. Bukan yg awalnya muji-muji pas kalah dihina habis-habisan kalau itu namanya fans karbitan
Temen gue narik duitnya banyak tuh waktu itu pas Chelsea vs MU. :D
BalasHapusSama kayak temen (yang bisa dibilang gebetan) gue nih. Suka MU. Tiap MU maen gue suruh nemenin terus. Tapi, gue sukanya Barca. :D
Kalo kata orang sih, manchester is red, blue is film. That's right? :D
Yeah, Real Madrid. I Love It..,
BalasHapusWah fans yang baik dan setia nih, walaupun club favoritenya di terjang badai tapi masih tetep mendukungnya, dan saat timnya kalah, tidak menghujatnya, ini yang namannya fans yang seportif :)
BalasHapusgue juga sama nih suka sama timnas spanyol, alasan gue suka sama timnas spanyol karena gaya permainan mereka mengadopsi dari gaya permainan barcelona, dan barcelona adalah club favorite gue. :)
fans beratnya tmen saya nih, sampe-sampe nama fb sama bbm'a pke mancunian hahaha
BalasHapusternyata lo loyal banget deh sama klub yang berjuluk setan merah ini. walaupun sempat terpuruk, tapi lo tetep ngedukung. keren!
BalasHapuskalo idola gue sih daridulu tetep Real madris. mulai dari jamannya beckham sampai sekarang hehe.
kalo main pes emang enak pake Real madri soalnya disana ada C. Ronaldo hehe jadi bisa cetak gol banyak kalo bola dipegang sama tuh orang
Musuhan dongs sama Febri. Dia anak Arsenal. Bahahah :D
BalasHapusLihat postingannya jadi ingat mantan #eh ~ btw header kamu lebar banget ^^
BalasHapus