Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Aku Sudah di Dalam Gerbang

Aku Sudah di Dalam Gerbang
Don't think about it
Just move your body
Listen to the music
Sing, oh, ey, oh
Tiap lagu itu kuputar, pikiranku sejenak melayang ke jalanan dengan diriku yang terengah-engah, keringat mulai bercucuran, kakiku sudah tidak merasa apa-apa lagi, dan yang kuingat waktu itu aku membayangkan gerbang sudah di depan, tinggal sedikit lagi menggapainya.
Congratulation, you reach the goal
Itu tanda aku harus berhenti, waktu mengejar gerbang hari ini sudah habis.

Itu dulu ketika aku masih mengejar gerbang. Sekarang, aku sudah masuk dalam gerbang, akhirnya ada gerbang yang berhasil kubuka. Tugasku sekarang, mencari jalan keluar dari gerbang ini.

Ratusan ribu orang gagal masuk, dan ratusan ribu lainnya masih berusaha untuk masuk. Aku adalah salah satu dari ribuan orang yang beruntung bisa masuk ke dalam.

Ternyata, di dalam sini lebih luas daripada yang kubayangkan. Lebih banyak hal yang bisa dilakukan. Sayangnya, jatah 24 jam dalam sehari masih berlaku, aku tidak bisa mencoba semua yang ada. Waktuku terbatas. Bukan terbatas sebenarnya, tapi sudah ditentukan. Kalau ingin lanjut ke gerbang selanjutnya, kau harus bertahan disini selama waktu yang ditentukan sambil mencari jalan untuk keluar. Kalau kau terlalu cepat menemukan jalannya, itu pasti bukan jalan keluar, tapi jurang.

Sudah banyak orang yang menaruh harapan padaku. Aku berjuang disini untuk mereka. Aku tidak sendiri dan tidak mau sendiri. Aku masuk gerbang bersama teman-teman, aku juga harus keluar bersama mereka. Tidak boleh ada yang keluar terlebih dahulu, kami berjuang membuka gerbang bersama-sama, maka kami juga harus berjalan keluar gerbang bersama-sama.

Ternyata, berada disini bukan hanya soal bertahan. Ada juga yang ingin menjaga isi di dalam sini. Aku juga diajak untuk menjaga. Tapi, fokusku masih bagaimana aku bertahan disini. Kalau aku sendiri tidak bisa bertahan disini, bagaimana aku bisa menjaga?

Jadi, sekarang aku masih ingin berjuang dan memperjuangkan teman-teman yang masuk bersamaku disini agar kami bisa keluar bersama. Soal menjaga isi dari gerbang ini, maaf, aku belum bisa untuk saat ini.
Muhammad Rifqi Saifudin
Muhammad Rifqi Saifudin Abdi masyarakat yang senang menangkap momen dalam bentuk cerita. Bisa dihubungi di: - rifqimu@gmail.com - @m_rifqi_s (Instagram) - @mrifqi_s (Twitter)

13 komentar untuk "Aku Sudah di Dalam Gerbang"

  1. Mungkin yang bisa gue ambil dari bacaan ini adalah perjuangan bersama teman teman dalam mencapai tujuan, ini pernah terjadi sama gue dan teman teman gue saat kuliah, temen gue bilang kita masuk bersama dan wisuda harus bareng bareng dan hasilnya benar, kita lulus 1 angkatan di tahun yang sama

    BalasHapus
  2. Gue agak males nebak, ya ki. Soalnya daripada salah, mending gue menikmati aja apa yang lo maksud. XD

    Soalnya, kalo dari yang lo tulis, keknya lo pengen menjaga kebersamaan. Karena, nggak mau pergi duluan padahal masuknya barengan. *EH, kan jadi ikut nebak.

    Gitu gak, ki?

    BalasHapus
  3. ini maksudnya mau bareng'' terus gitu ya, mau bersama'' juga?
    hahaha

    nikmatin aja dulu fase hidup yg kayak gini, nntii akan ada saatnya lu ngerasa apa'' itu nggak harus bersama'' kok. gue malah makin kesini, mulai nggak suka juga sih dengan pemikiran yg apa'' harus bersama.
    itu menurut gue sih.
    gue sok bijak juga ya?

    wlehehehe

    BalasHapus
  4. ini maksudnya pengen lulus kuliah bareng" gitu ya? maaf kalo saya salah interprestasi. yha kalau bekal udah cukup buat didunia kerja sih lulus aja mendingan. jangan terlalu banyak denger nasehat orang.

    BalasHapus
  5. Hmm, ini kayaknya mengenai sekolah/ kuliah gitu yaa? Karena dulu bisa masuk bareng-bareng, dan sekarang harus berjuang untuk keluar bareng-bareng. nggak mau ninggalin juga satu sama lain.

    Tapi emang harus begitu sih, kekompakan memang harus tetap dijaga. Semangat!

    BalasHapus
  6. Hmmm...gua agak bingung sama maksud dari tulisan ini, tapi gua nangkepnya ini soal masa muda ya? Soal masuk kuliah bareng dan lulus kuliah bareng-bareng temen? Bener ga?

    Seiring berjalannya waktu, lu tumbuh dewasa, lu bakal menemukan bahwa lu ternyata tidak bisa selamanya berjalan bareng sama temen2 lu. Ada waktunya di mana akhirnya kalian harus berjalan sendiri2, tapi itu bukanlah hal yg buruk.

    BalasHapus
  7. Hmmm fase hidup yang baru ya? Dinikmati aja dulu. Jalani bareng bareng dengan teman teman, karena hidup selalu punya waktu untuk dinikmati dan dikenang nanti. Sayangnya pastilah perpisahan itu ada. Akrab saat ini dan jadi masing masing di lain kali.

    BalasHapus
  8. Hmm.. sebenarnya gue belum terlalu faham dari maksud tulisan ini. tapi kesimpulan yang bisa gue ambil ini seperti untuk teman satu angkatan ya? masuk bareng-bareng dan lulus bareng-bareng? Tetap semangat ya.. dan perlu diingat setiap pertemuan pasti selalu diakhiri dengan perpisahan. percayalah semua akan indah pada waktunya :)

    BalasHapus
  9. Jd nebak nebak deh..

    Ini kayaknya masuk gerbang kuliah dan mau keluar bersama. Gitu bukan yak?

    Atau ada jg berat berpisah bersama teman2. Emang sih perpisahan itu sulit. Tp seiring berjalannya waktu pasti bisa terlewati.

    Semngat yakk

    BalasHapus
  10. Di post ini ada 2 lirik lagu, yang pertama Punyanya Meghan Trainor, yang kedua punyanya Bunga Citra Lestari, itu yang aku tak mau sendiri sendiri. haha

    ini maksudnya gerbang kuliah ya? tapi bisa jadi lu lagi lomba lari marathon dan garis finisnya di pintu gerbang kampus.#lah

    BalasHapus
  11. Gue nebak, pasti ini masalah lo kuliah atau sekolah deh?
    Masuk bersama keluar bersama. Klo kuliah, gue kasih tau aja nih dari sekarang. Itu mitos doang. Wkwkwk

    BalasHapus
  12. Angkat bicara ya hahaha, ini kondisi strategis (PIE) dimana harus berjuang bersama dan saling menjaga, karena keluar duluan adalah jurang (re : drop out) so its time to fight agar dapat lulus bersama karena di kampus rifqi memang diatur sedemikian rupa,

    Ya kan?

    BalasHapus