Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sepuluh Lewat Sepuluh

Sepuluh Lewat Sepuluh
Hari itu layaknya biasa, langit berwarna biru, angin membelai lembut, tidak ada tanda-tanda aneh kali ini, bahkan semuanya terlihat lebih damai dari biasanya.

Hari itu terasa begitu nyata, otakku mencerna semua yang disana saat itu adalah fakta.

“Aku pindah,” kata itu yang terlontar dari mulutnya – setidaknya begitu yang otakku cerna kala itu – saat kaki kami melakukan high five dengan setiap jejak di jalanan.

Bayangan bisa melangkahkan kaki bersama setiap pagi berkelabat di pikiran setelah kata itu terucap, perjalanan kali ini jadi makin berwarna karenanya. Semuanya menjadi sempurna ketika impian selama ini tercapai. Walaupun hanya kaki kami yang mengobrol aku sudah lebih dari bahagia, apalagi kalau bagian lain – terlebih tangan – ikut berpartisipasi.

Tetiba, film dimatikan, aku kembali ke realita. Jam dinding bundar menyapa, pukul sepuluh lewat sepuluh menit, aku balik tersenyum padanya.

Pagi selalu diawali pukul tujuh lewat duapuluh, tapi penutupnya adalah sepuluh lewat sepuluh layaknya asimetris delapanbelas lewat duapuluh yang dilanjutkan simetrisnya duapuluhdua lewat sepuluh. Dua melawan dua, seimbang, satu saja hilang entah yang mana, duapuluhempat jam tidak akan ada.
Muhammad Rifqi Saifudin
Muhammad Rifqi Saifudin Abdi masyarakat yang senang menangkap momen dalam bentuk cerita. Bisa dihubungi di: - rifqimu@gmail.com - @m_rifqi_s (Instagram) - @mrifqi_s (Twitter)

8 komentar untuk "Sepuluh Lewat Sepuluh"

  1. 10 lewat 10.
    ngingetin aku sama drama korea Big. pemeran film itu akan berpelukan pada jam 10 lewat 10

    ternyata 10 lewat 10 memang punya filosopi tersendiri.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hm, ada ya? Gak pernah nonton drama korea aku xD

      Tiap orang punya filosofi tersendiri di hidupnya :)

      Hapus
  2. hmm.. apa ini semacam analogi tentang.. rutinitas yang selalu sama setiap harinya? kembali ke realita setelah menikmati sesuatu yang sempurna itu rasanya kayak.. "Ah, sudahlah".

    BalasHapus
  3. mmm aku baca ulang ulang tulisan ini .
    terus aku ulang.
    ternyata aku masih belum paham.
    tiba-tiba dunia terhenti.
    ya, memang terkadang tidak semua hal harus kita pahami ;

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha, udah bang kalau gak pengen memahami hentikan saja semua ini xD

      Hapus
  4. Ketika selesai membaca tulisan ini, mendadak gw bingung. Ini intinya apa sih? Hahahaha

    BalasHapus