Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tujuhbelas

Tujuhbelas, banyak yang berbahagia di angka ini

Tembok masih kokoh, dan aku pergi. Pondasinya sudah kutinggalkan.

Entah sudah seberapa jauh jarak dengan tembok, hingga saat ini masih terlihat kokoh dan (tetap) angkuh.

Tapi ingat, ketika sampai tujuhbelas, hitungan mundur terus berjalan

Ada yang hidup dengan rencana, ada yang tak mengenal rencana, dan masih hidup. Ada yang menjadikan kebetulan sebagai rencana. Dan aku, tidak mendewakan rencana atau mengibliskan kebetulan.

Kali ini, aku berpapasan dengan kebetulan, tidak ada rencana. Satu-satunya rencana yang menemani sejauh ini hanya pergi menjauhi tembok.

Aku berpapasan, awalnya murni berpapasan, aku masih belum percaya dengan takdir, ia tertinggal di depan tembok dan tidak ada rencana untuk mengambilnya.

Ya, aku hanya berpapasan.
Muhammad Rifqi Saifudin
Muhammad Rifqi Saifudin Abdi masyarakat yang senang menangkap momen dalam bentuk cerita. Bisa dihubungi di: - rifqimu@gmail.com - @m_rifqi_s (Instagram) - @mrifqi_s (Twitter)

5 komentar untuk "Tujuhbelas"

  1. Ini lo umurnya 17 tahun apa gmna nih ki hahaa.

    Atau 17 adalah angka yang menakjubkan untuk seorang rifki. Kalo dihitung secara numerologi 17 itu 8. Artinya keberuntungan, dan rezeki yg terus mengalir.. Halah gue kayak dukun haha

    BalasHapus
  2. Ini maksudnya ngomongin usia 17 tahun kah? Kalo memang bener, berarti selamat, kamu sudah meninggalkan usia anak-anak dan masuk ke masa remaja. Masa remaja itu masa yang paling indah, kata orang. Sebagai orang yang udah pernah mengalami kejayaan di masa-masa itu, gua berani jadi saksi, bahwa kata-kata mereka itu bener. Masa remaja adalah masa yang paling indah, nikmatilah =)

    BalasHapus
  3. Sama kayak komenan diatas. Mksdnya ini, lu msuk umur 17 tahun ya?

    Klo gue d umur sgitu, msih blom tau apa" sih. Msih menjalani kehidupan tanpa ada target" yg banyak. Hanya skedar ngejalanin apa yg gue suka, sekaligus nikmatin proses utk mencapai mmpi yg gue pnya.
    Jgan trllu mikir terlalu jauh, sampai lupa menikmati hidup.

    Eh btw, mksdnya menjauhi tembok itu apa deh? Gue ga paham
    Hehe

    BalasHapus
  4. Biasanya kalau orang sudah berumur 17 sudah boleh bikin KTP, bikin SIM, ikutan nyoblos saat pemilu, seperti yang aku alami dulu waktu umur 17 tahun , semua mulai berubah dan harus mau mengakui kalau umur 17 bukan saatnya jadi anak-anak lagi.

    BalasHapus
  5. usia 17 tahun merupakan tolak ukur yang tepat untuk merefleksikan hidup. Tapi kalau cowok gue bilang lebih ke 18 sih yak, tapi tak apa-apa. Yang jelas kalau udah nginjak umur 17 atau 18, belajarlah untuk dewasa. Soalnya malu sama umur kalau udah mau 20 tahun tapi kelakuan masih kayak anak 15 tahun kebawah :")

    BalasHapus