Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

7 Tradisi yang Sering Ditemui di Saat Perayaan Imlek

Sama seperti tahun baru lainnya, Tahun Baru Imlek juga diperingati dengan berbagai perayaan menarik. Tidak heran jika pergantian tahun kalender China ini menjadi sebuah hari yang ditunggu-tunggu oleh banyak orang.

Imlek sendiri bukanlah nama perayaan tahun baru resmi. Kata ini merupakan Bahasa Hokkien yang banyak digunakan oleh orang Indonesia untuk menyebut tahun baru China. Di luar Indonesia, hari ini lebih dikenal dengan nama Chinese Lunar New Year, Guo Nian, dan Xin Jia.

Tahun Baru China sudah diperingati bahkan lebih lama dari Tahun Baru Hijriyah dan Masehi. Terhitung lebih dari 4000 tahun sudah dilaluinya. Maka tidak heran jika ada banyak tradisi yang biasa dilakukan saat menyambut tahun baru.

Tidak terkecuali di Indonesia, berikut adalah tradisi-tradisi Imlek yang biasanya ada di Indonesia selain mengirimkan ucapan tahun baru.

1. Warna Merah di Segala Penjuru

Pesta meriah peringatan Imlek biasanya ditandai dengan beragam ornamen berwarna merah dan emas. Warna merah akan mendominasi banyak dekorasi. Mulai dari lampion, tirai, spanduk, poster, pita, hingga pakaian yang dikenakan akan bernuansakan warna merah.

Warna merah dan emas dipercaya melambangkan suatu hal yang kuat, membawa rezeki, dan juga sejahtera. Harapannya, dengan menggunakan warna merah akan ada banyak keberuntungan yang datang di tahun depan.

2. Menyantap Makanan Khas Imlek

Sama seperti lebaran yang identik dengan sajian opor, sambal goreng, ketupat, dan juga rendangnya, Imlek juga memiliki beragam makanan khas. Makanan-makanan ini biasanya berupa kue keranjang, jeruk, ikan, mie, yu sheng, hingga bebek dan ayam.

Biasanya, keluarga di rumah akan menyediakan paling tidak 12 jenis makanan. 12 jenis makanan melambangkan 12 shio di dalam kepercayaan masyarakat Tionghoa. Makanan juga disajikan dan dimakan dengan keunikannya masing-masing. Misalnya bebek atau ayam dimasak utuh dari kaki hingga kepala juga mie yang dimakan tanpa boleh dipotong.

3. Tidak Makan Bubur

Bubur merupakan salah satu makanan yang justru menjadi pantangan ketika Imlek. Walaupun menyajikan beragam makanan, bubur bukanlah salah satunya. Hal ini karena bubur sendiri dianggap sebagai simbol kemiskinan. Maka dari itu, mereka yang merayakan biasanya akan menunda memakan bubur pada saat Imlek agar kemiskinan tidak datang di tahun depan.

4. Tidak Membalik Ikan

Ikan memang suatu makanan khas Imlek yang sering kali disajikan saat perayaan. Tapi, cara memakannya tidak boleh sembarangan. Ikan yang disajikan akan dimasak utuh dari kepala hingga buntutnya.

Saat disajikan, ikan hanya boleh dimakan di bagian atasnya saja alias tidak boleh dibalik. Bagian bawah ikan sengaja disisakan untuk dimakan keesokan harinya. Hal ini melambangkan keuntungan berlebih di tahun depan.

5. Petasan

Petasan dan kembang api banyak dinyalakan pada perayaan tahun baru masehi, begitu pula dengan tahun baru China. Di siang atau malam hari, biasanya mereka yang merayakan menyalakan petasan dan kembang api. Hal ini menjadi tradisi karena kembang api dianggap bisa mengusir nasib buruk tahun sebelumnya.

6. Barongsai dan Liong

Atraksi tarian naga dan singa merupakan suatu pertunjukan khas yang selalu ada di perayaan Imlek. Hal ini dipercaya bisa mengusir para roh jahat yang selalu menggangu manusia sehingga tidak heran jika kegiatan ini selalu ada saat Imlek.

7. Angpao

Momen berbagi angpao mungkin adalah kegiatan yang paling ditunggu, terutama bagi mereka yang belum berkeluarga atau menikah. Uang yang dibagikan biasanya tidak memiliki angka empat di dalam amplopnya. Hal ini karena angka 4 dipercaya sebagai angka yang membawa sial.
Selain itu, angpao juga diberikan dengan jumlah genap. Bagi-bagi angpao sendiri dipercaya bisa membuat rezeki semakin bertambah di tahun berikutnya.
***
Menarik sekali, ya, tradisi perayaan Imlek yang masih dirayakan hingga sekarang. Hal terpenting dari perayaan Imlek adalah bagaimana semua orang bisa menjaga dan saling menghormati satu sama lain, baik sesama yang merayakan maupun yang tidak merayakan. Selamat Tahun Baru Imlek, semoga berkah dan keberuntungan menyertai kita semua!
Muhammad Rifqi Saifudin
Muhammad Rifqi Saifudin Abdi masyarakat yang senang menangkap momen dalam bentuk cerita. Bisa dihubungi di: - rifqimu@gmail.com - @m_rifqi_s (Instagram) - @mrifqi_s (Twitter)

15 komentar untuk "7 Tradisi yang Sering Ditemui di Saat Perayaan Imlek"

  1. Wah...ada 7 ya ternyata. selama ini saya hanya tahu 5 macam yang diatas. sedang nomor 3 dan 4 nggak tahu. Mantab deh infonya..

    BalasHapus
  2. Wow ternyata ada tradisi hari raya imlek yg pada akhirnya mengajak seluruh umatnya untuk saling menghormati dan menghargai ya mas.... TFS

    BalasHapus
  3. Yup, warna merah aku suka bgt kak hehe, kesannya makin meriah tuh perayaannya

    BalasHapus
  4. Infonya menarik sekali. Dan saya baru tahu soal makan ikan tidak boleh dibalik itu. Jadi ingat di Jakarta ada tetangga saya yang merayakan imlek. Pasti dapat kue keranjang, jeruk dan makanan lainnya hehehe.

    BalasHapus
  5. Kebalikan dengan idul fitri yang dominasi warna hijau dan putih, kalau imlek dominasi merah dan kuning yang meriah. Benar-benar berwarna deh kalau pergi ke pusat keramaian pas mendekati imlek.

    BalasHapus
  6. ada lagi kaka
    ga bole bebersih rumah, konon katanya rejekinya jd dibuang keluar. jadi biasanya bebersih rumah 1 hari sebelum imlek.
    trus ada tradisi berkunjung ke tempat saudara.
    ada jg yg tradisinya yuzheng. kaya makan isinya lauk macem2 gitu trus diaduk bareng sambil angkat sumpit.

    BalasHapus
  7. Kalau usianya sudah cukup matang, hanya memang belum menikah...apakah tetap dapat angpau?

    Unik yaa...filosofinya.

    BalasHapus
  8. Yabg aku tau kalo imlek itu khas dengan warna merah, angpao, dan barongsainya. Hehe

    BalasHapus
  9. Ooh yang nomor 4 itu tradisi baik sih, soalnya mengajarkan kita untuk hemat dan makan secukupnya. Hehe

    BalasHapus
  10. klo aku sering dikasih dodol sama tetangga yg ngrayain imlek hehe
    enak sih,,tp gatau mau dimasak apaan

    BalasHapus
  11. Nah, nomor 1, 5, 6 dan 7 yang paling sering aku rasakan terutama di era kekanakan.

    Tapi, memang nuansa merah itu yang paling kental terasa yaaa...

    BalasHapus
  12. Asyik kalau bisa nonton perayaan Imlek ya mas
    Aku belum pernah lihat perayaan ini secara langsung, jadi seringnya mantengin dari tipi atau pilem-pilem gitu yg khusus merayakan hari imlek ^_^
    TFS ya mas

    BalasHapus
  13. Aku belum pernah lihat perayaan Imlek secara langsung. Baru tau juga kalau pas Imlek ngindari bubur. Ternyata bubur lambang kemiskinan ya. Makasih sharingnya mas.

    BalasHapus
  14. Yang ditunggu ya bagi-bagi angpao, dong yaa ������ asik aja buka buka amplop merah hihi
    Enychan

    BalasHapus