Messiah: Juru Selamat atau Dajjal?
Messiah karya Netflix sempat menjadi kontroversi sebelum mulai penayangannya. Series ini memang menimbulkan banyak pertanyaan sejak pengumuman rilisnya. Siapakah Messiah yang dimaksud disini? Apakah dia Dajjal atau memang Sang Juru Selamat?
Series ini dibuka dengan seseorang yang disebut Al-Masih oleh para pengikutnya setelah hadir di tengah badai pasir di Suriah dan membuat kelompok teroris yang menguasai tempat itu mundur. Walaupun yang membuat kelompok teroris itu mundur adalah badai pasir yang membuat wilayah tersebut lockdown, Al-Masih ini terus saja berdakwah di tengah badai pasir yang makin deras. Inilah yang membuat masyarakat mulai beranggapan bahwa dia adalah seorang Juru Selamat. Selain itu, keajaiban bahwa orang ini berhasil selamat dari badai pasir makin memperkuat keyakinan mereka.
Episode-episode awal film berjalan lambat dengan mengenalkan beberapa tokoh yang punya andil penting, seperti Eva, Avimar, Jibril, dan Rebecca. Sampai akhir season pertama ini, penonton diminta menebak sendiri tentang siapakah sebenarnya pemuda yang tiba-tiba muncul di tengah badai pasir ini. Apalagi terkuaknya asal usulnya di beberapa episode terakhir membuat penonton punya landasan kuat siapakah dia. Tapi di sisi lain, berbagai “mukjizat” yang diperlihatkan pun membuat penonton bimbang. Kekuatan yang ada di sini berbeda dengan cara Elijah Prince menciptakan kekuatan superhero di Glass. Aku sendiri yakin dia bukan Messiah. Kenapa? Silahkan ditonton dan putuskan sendiri.
Karakter Al-Masih, setidaknya begitu orang-orang menyebutnya, sebenarnya begitu kuat di awal. Pemuda yang entah datang dari mana dengan perawakan seperti Yesus tiba-tiba menyiarkan dakwah bersama dengan keajaiban-keajaibannya. Netflix memang mengatakan Messiah tidak membawa unsur agama apapun, mungkin inilah yang membuat Messiah memasukkan Islam, Kristen, dan Yahudi dalam pengembangan karakter Al-Masih untuk mengaburkan unsur agama.
Kembali ke karakter Al-Masih, ketika asal-usulnya mulai menemui titik terang, Al-Masih seperti kelihatan wibawanya. Bahkan ada satu adegan dia speechless sama di-skakmat oleh Avimar. Inilah yang membuatku yakin bahwa dia bukanlah Sang Juru Selamat.
Di sisi lain, tidak ada kejahatan yang terlihat dilakukan oleh pemuda ini. Tuduhan kejahatan dari Eva tidak terlihat dilakukan Al-Masih. Malahan, sepanjang film ia selalu berkata hal baik. Pembawaan tenang dan membawa kedamaian. Tapi ini bukan berarti ia “asli”. Siapa saja dengan kecerdasan berbicara dan bertindak bisa melakukan hal itu. Menariknya, terlepas dari siapa dia sebenarnya, beberapa perkataannya bisa menjadi moral value bagi yang menonton. Tentu perlu disaring dan dicerna benar kata-kata yang bisa diterapkan di dunia nyata.
Series ini mengajarkan tentang cara mengatasi masalah. Unsur agama memang banyak dimasukkan, tapi masalah-masalah yang dihadapi para tokoh adalah masalah umum, agama hanya bumbu yang terkait dengan karakter utama.
Banyaknya jam tayang yang dimiliki series membuat tayangan semacam ini punya banyak waktu untuk memberikan pendalaman pada tiap karakter. Messiah berhasil memanfaatkan hal itu dengan baik. Perubahan yang dialami berbagai karakter tidak terjadi tiba-tiba karena ada banyak waktu untuk “merubahnya”. Perubahan-perubahan ini bisa jadi menimbulkan keraguan bagi yang yakin bahwa Al-Masih palsu, di sisi lain memperkuat argument penonton yang yakin dia asli.
Secara keseluruhan, series ini menarik untuk ditonton. Apalagi bagi umat beragama yang belakangan ini sering melihat berbagai orang yang mengaku Nabi, Utusan Tuhan, atau semacamnya. Menonton ini bisa menjadi salah satu landasan untuk menyikapi nabi-nabi palsu atau pemuka agama yang bergerak terlalu “jauh”.
Melihat akhir dari episode 10 di season pertama, sangat ditunggu apabila Messiah akan dilanjutkan. Begitu banyak pertanyaan yang masih belum terjawab walaupun seakan penonton sudah ditunjukkan siapa itu Messiah sebenarnya.
Series ini dibuka dengan seseorang yang disebut Al-Masih oleh para pengikutnya setelah hadir di tengah badai pasir di Suriah dan membuat kelompok teroris yang menguasai tempat itu mundur. Walaupun yang membuat kelompok teroris itu mundur adalah badai pasir yang membuat wilayah tersebut lockdown, Al-Masih ini terus saja berdakwah di tengah badai pasir yang makin deras. Inilah yang membuat masyarakat mulai beranggapan bahwa dia adalah seorang Juru Selamat. Selain itu, keajaiban bahwa orang ini berhasil selamat dari badai pasir makin memperkuat keyakinan mereka.
Episode-episode awal film berjalan lambat dengan mengenalkan beberapa tokoh yang punya andil penting, seperti Eva, Avimar, Jibril, dan Rebecca. Sampai akhir season pertama ini, penonton diminta menebak sendiri tentang siapakah sebenarnya pemuda yang tiba-tiba muncul di tengah badai pasir ini. Apalagi terkuaknya asal usulnya di beberapa episode terakhir membuat penonton punya landasan kuat siapakah dia. Tapi di sisi lain, berbagai “mukjizat” yang diperlihatkan pun membuat penonton bimbang. Kekuatan yang ada di sini berbeda dengan cara Elijah Prince menciptakan kekuatan superhero di Glass. Aku sendiri yakin dia bukan Messiah. Kenapa? Silahkan ditonton dan putuskan sendiri.
Karakter Al-Masih, setidaknya begitu orang-orang menyebutnya, sebenarnya begitu kuat di awal. Pemuda yang entah datang dari mana dengan perawakan seperti Yesus tiba-tiba menyiarkan dakwah bersama dengan keajaiban-keajaibannya. Netflix memang mengatakan Messiah tidak membawa unsur agama apapun, mungkin inilah yang membuat Messiah memasukkan Islam, Kristen, dan Yahudi dalam pengembangan karakter Al-Masih untuk mengaburkan unsur agama.
Kembali ke karakter Al-Masih, ketika asal-usulnya mulai menemui titik terang, Al-Masih seperti kelihatan wibawanya. Bahkan ada satu adegan dia speechless sama di-skakmat oleh Avimar. Inilah yang membuatku yakin bahwa dia bukanlah Sang Juru Selamat.
Di sisi lain, tidak ada kejahatan yang terlihat dilakukan oleh pemuda ini. Tuduhan kejahatan dari Eva tidak terlihat dilakukan Al-Masih. Malahan, sepanjang film ia selalu berkata hal baik. Pembawaan tenang dan membawa kedamaian. Tapi ini bukan berarti ia “asli”. Siapa saja dengan kecerdasan berbicara dan bertindak bisa melakukan hal itu. Menariknya, terlepas dari siapa dia sebenarnya, beberapa perkataannya bisa menjadi moral value bagi yang menonton. Tentu perlu disaring dan dicerna benar kata-kata yang bisa diterapkan di dunia nyata.
Series ini mengajarkan tentang cara mengatasi masalah. Unsur agama memang banyak dimasukkan, tapi masalah-masalah yang dihadapi para tokoh adalah masalah umum, agama hanya bumbu yang terkait dengan karakter utama.
Banyaknya jam tayang yang dimiliki series membuat tayangan semacam ini punya banyak waktu untuk memberikan pendalaman pada tiap karakter. Messiah berhasil memanfaatkan hal itu dengan baik. Perubahan yang dialami berbagai karakter tidak terjadi tiba-tiba karena ada banyak waktu untuk “merubahnya”. Perubahan-perubahan ini bisa jadi menimbulkan keraguan bagi yang yakin bahwa Al-Masih palsu, di sisi lain memperkuat argument penonton yang yakin dia asli.
Secara keseluruhan, series ini menarik untuk ditonton. Apalagi bagi umat beragama yang belakangan ini sering melihat berbagai orang yang mengaku Nabi, Utusan Tuhan, atau semacamnya. Menonton ini bisa menjadi salah satu landasan untuk menyikapi nabi-nabi palsu atau pemuka agama yang bergerak terlalu “jauh”.
Melihat akhir dari episode 10 di season pertama, sangat ditunggu apabila Messiah akan dilanjutkan. Begitu banyak pertanyaan yang masih belum terjawab walaupun seakan penonton sudah ditunjukkan siapa itu Messiah sebenarnya.
Pengen banget nonton netflix tapi apa daya operator dan internet di rumah pake punya telkom. Ada non telkom tapi sinyalnya parah banget di sini huhu.. Jadi curhat
BalasHapusNoted. Bisa jadi list tontonan saat stay at home hehe
BalasHapusFilmnya kayaknya satir banget yaaaa. Hihihi. Kalo di Indonesia nih beuuuuh udah langsung diskak matt dan disuruh hentikan penayangannya. Kekeke. Menarik menarik menarik ceritanya.
BalasHapusIni gimana caranya ya nonton netflix. Kayaknya enak banget bisa nonton film sampai berseason2..operatorku si Merah.
BalasHapusBelum pernah nonton Netflix sebelumnya, btw kalau film luar kayak gitu ada dubbingnya ta?
BalasHapusPunya rencana buat langganan Netflix juga biar bisa nonton film tanpa ke bioskop.
BalasHapusBerarti ini filmnya tidak langsung selesai ya, tapi dibagi perepisode gitu ya. ..
BalasHapusReviewnya menarik, jadi penasaran seperti apa filmya. ..
Belum nonton. Coba masukin list deh. Makasih review nya Mas
BalasHapusNonton dulu ah baru bisa berkomentar disini. Soalnya takut salah nanti panjang buntutnya.
BalasHapusWah aku belum nonton nih filmnya
BalasHapusBaca reviewnya sepertinya menarik ya
TV di rumah lagi rusak soalnya, udah 2 bulanan ini no TV gara-gara kesamber petir. Nonton di laptop rasanya kurang puas, layarnya imut hehe
Kalau di Indonesia, film kayak gini udah langsung banyak menuai protes ya
BalasHapusduh jadi gamau nonton ah kalau gitu, aku tunggu review mas rifqi aja kalau seriesnya udh selesai ya hehe
BalasHapusKontroversi banget ya bang. Sampe di beberapa hasil share artikel, tokoh Messiah itu dikatakan sebagai dajal. Karena dia berhasil membuat orang menjadi pengikutnya.
BalasHapusBayangin kalo ini yang bikin orang Indonesia bisa dihujat sana-sini. Tapi sebenernya menarik nih, jadi ingat Aamir Khan di film PK yang ternyata dia alien
BalasHapusKeren nih filmnya, jadi penasaran mau lihatnya. Entahlah bagi saya selalu menarik pembahasan film ini. Terlepas dari pro dan kontra nya nggak papa lah namanya juga film
BalasHapusUntuk judul film ini memang aku dan suami belum nonton sih, tapi nggak ada salahnya masuk list yang wajib ditonton.
BalasHapusBiasanya sih film yang seperti ini,film kesukaan adik perempuanku. Apalagi kalau film yang menceritakan tentang ke nabi an, pernah adikku cerita kalau pernah menonton film menceritakan Nabi Isa Almasih as, Nabi Musa as, Nabi Nuh as dan masih banyak lagi.
bener nih banyak yang ngaku jadi nabi baru, lucu sih kadang ada orang yang kebelinger begini. ini film bisa membuat kita lebih hati-hati dan terbuka pikirannya ya. bahwa di zaman ini emang gak ada lagi nabi dan nabi terakhir pun juga sudah diutus. makasih infonya nih, good film.
BalasHapusMenarik sebenarnya..tapi setelah mengetahui ini series.. jadi agak enggan mengikutinya... dulu pernah saya mengikuti film yang series.. jadi fokus ke situ dan pekerjaan lain malah terganggu.. nungguin episode selanjutnya
BalasHapusKisah menarik yg perlu dimaknai dengan kecerdasan berpikir. Tontonan ini memang untuk pencari kebenaran universal. Terima Kasih sdh berbagi review nya.
BalasHapusMembahas dajjal ini memang sedikit menyeramkan yah tapi semakin kesini pembahasannya makin rame. Serial Netflix ini pasti banyak ditonton ya apalagi yang penasaran. Saya sih belum paham betul tentang dajjal ini tapi Al Masih ini seperti sosok Isa Al Masih bukan yah?
BalasHapusbelum bisa komentar karena belum nonton, tapi terima kasih reviewnya. sekilas sudah ada gambaran seperti apa filmnya
BalasHapusMemang waktu trailer serial ini muncul banyak pro dan kontra ya, apalagi menyinggung ranah sensitif. Terlepas dari itu, saya menilai Netflix berhasil membuat sebuah strategi pasar yang baik dengan serial ini
BalasHapusalurnya bikin greget ya.bakalan bagus nih kayaknya endingnya.
BalasHapusPengen banget bisa berlangganan Netflix. Soalnya banyak film2 bagus disana. Btw, aku belum pernah nonton film ini ��
BalasHapusDi netflik banyak sekali menyuguhkan film series. Pernah beberapa kali liat malah bikin ketagihan.
BalasHapusTapi bagus juga sih di kondisi saat ini yang harus tetap di rumah, menonton film di netflik setidaknya dapat mengurangi rasa bosan
Betewe, aku sebagai non penonton netflix hanya bisa baca di review nya mas Rifqi. Bagus sih film kontroversial gini, meski kadang bikin puyeng juga sih.
BalasHapusSudah 5 tahun lalu gak pernah liat film kecuali kartun karena nemenin anak. Lumayan dapat info tentang film Al Masih ini untuk menambah wawasan
BalasHapusAku suka nonton, dan aku suka sejarah. Tapi, nggak pernah nonton di Netflix, biasanya di hooq. Mm, semoga film-nya juga tayang di Hooq, yaa. Penasaran dengan jalan ceritanya dan setting-nya.
BalasHapus