Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perjalanan Cinta (Monyet)ku: Masa Mengenal Arti Cinta part 1

Kisah masa pertama mengenal cinta yang tidak sengaja membuatku terjerubus ke lubang yang salah. Tanpa paham makna cinta dan bahkan suka saja hanya sebatas rasa ingin memiliki (sesaat). Masa-masa fakboi mulai kutinggalkan. Makin bertambah usia, pemikiran dan pemahaman masalah cinta bertambah. Literasi (alias novel teenlit) turut menambah khazanah ilmu soal ini.

Kisah Masa SMA

Kali ini kisah kasih masa sekolah ada di saat SMA. Masa-masa yang katanya masa terindah. Memang banyak hal yang kudapat pada masa ini, jalan-jalan gratis ke luar pulau, meraih prestasi yang gagal saat SMP, ditikung anak pejabat, dan lainnya. Masih banyak kisah lain, sekarang mari kita berfokus pada bagian cinta-cintaan.

Bertemu Fakgirl

Ada murid pindahan dari Jawa. Menarik. Aku adalah orang yang sering cuap-cuap di grup kelas sehingga tidak butuh waktu lama untuk akrab dengan siswi satu ini. Banyak yang iri karena aku berhasil mendapatkan perhatiannya lebih dulu. Jiwa-jiwa fakboi masih merasuki walaupun tidak separah saat SMP. Kalau SMP langsung mengunci target tanpa rencana, kali ini harus lebih persiapan. Setelah semuanya fix, misi dijalankan. Hasilnya nihil. Ditolak. Tidak lama ternyata dia jadian dengan teman kelas. Hari itu aku sadar bahwa bukan hanya aku fakboi di kelas. Aku juga sadar bahwa kode-kode positif dari sang wanita hanya kode palsu seorang fakgirl. Sama seperti kisahku dengan fakgirl saat SMP, kisah kasih keduanya kandas cepat. Setelahnya fakgirl ini menjomblo, aku pun. Kami saling berbagi rayuan hanya sebatas teman. Ya, karena kami tau bagaimana sebenarnya jati diri masing-masing.

LDR

Ada satu lomba yang mengantarkanku ke juara pertama dan membawaku pergi meninggalkan pulau Borneo ke tanah Jawa tanpa orangtua. Ini pertama kalinya aku bepergian tanpa adanya orangtua dan membawa nama almameter kampus. Tentunya bukan kampusku tapi tempat aku menang lomba dan dipercaya menjadi perwakilan. Pulang dari lomba, ada yang menanyakan lewat sosial media nomor whatsapp (atau pin BBM, aku lupa). Kukasihlah, dan setelahnya ada yang menghubungi. Orang berbeda yang minta kontak. Lagu Stuck in The Moment dan A Thousand Year menjadi theme song perjalanan kisahku dengannya. Hubungan kami sekitar enam bulan. Pertama bertemu saat lomba itu waktu aku belum kenal tapi ingat dia menyanyi lagu dari Christinna Perri dan pertemuan kedua saat lomba lain ketika kami sudah putus. Enam bulan kami habiskan dengan berbagi kasih lewat daring karena jarak ratusan kilometer memisahkan. Ini kisah LDR pertamaku.

Tidak Bisa Move On

Salah satu alasan putus dengan pacar sebelumnya selain jarak adalah perbedaan tempat ibadah. Alasan lain adalah, jiwa fakboiku meronta. Prinsip untuk tidak selingkuh tetap kulakukan tapi sayang kebablasan. Merasa nyaman dengan yang dekat aku putus dengannya. Ini pengalaman berharga, mengajarkan bahwa jarak adalah suatu halangan yang harus ditaklukkan bukan menyerah begitu saja. Awalnya aku dan wanita ini hanya bercanda, semacam bermain pacar-pacaran mengelabui yang lain. Berawal dari bercanda kami benar-benar serius menjalani romansa. Pembicaraan sudah ke tahap yang serius, berbagai rencana sudah kami bicarakan. Sayangnya, karena diawali dengan bercanda maka harus diakhiri dengan bercanda pula. Aku hanya berceletuk “putus”, dia serius menanggapinya. Berbulan-bulan aku mengejarnya, ini adalah masa move on (dan pengejaran untuk balikan) terlama. Ini baru setengah kisah, cerita selanjutnya ada di Perjalanan Cinta (Monyet)ku: Masa Mengenal Arti Cinta part 2.
Muhammad Rifqi Saifudin
Muhammad Rifqi Saifudin Abdi masyarakat yang senang menangkap momen dalam bentuk cerita. Bisa dihubungi di: - rifqimu@gmail.com - @m_rifqi_s (Instagram) - @mrifqi_s (Twitter)

9 komentar untuk "Perjalanan Cinta (Monyet)ku: Masa Mengenal Arti Cinta part 1 "

  1. Ahaay..kisah romansanya banyak yaa..tak ada niat dibukukan? atau malah sudah? hehe.. ah..romansa masa sekolah memang pantas dikenang..

    BalasHapus
  2. Hmm.. menarik. Menurutku ini kisah cinta yang normal. SMP/SMA menyukai pujaan hati sejak lama, tetapi orang lain lah yang mendapatkankannya. Merasakan LDR ala anak kuliahan, well.. that's normal. Tidak bisa move on (aku pun pernah merasakannya). Pengalaman itu makin lama membuat kita semakin dewasa.

    Part 2-nya juga menarik. Jadi penasaran, dulu waktu sekolah menjadi fakboi kira-kira ngaruh gak ke pelajaran sekolah?

    BalasHapus
  3. Ck ck lika-liku jaman SMA gitu ya. Diriku dulu naksir-naksiran aja, sama dikecengin mulu sama yg naksir sampe bosen

    BalasHapus
  4. Ahahaha throwback emang kadang lucu tapi di saat yang bersamaan juga malah mikir, "Kok bisa ya dulu gue begitu?"

    Terus akhirnya jadi dinikmatin aja memorinya :D

    BalasHapus
  5. Wah seru kalo udah ngomongin masa-masa SMA dengan cinta monyet dan romansa nya. Memang perlu dituliskan di blog atau buku untuk diterbitkan agar menjadi kenangan yang memorable, hihihi

    BalasHapus
  6. masa-masa SMA memang yaa, penuh dengan kenangan masa pacaran, cinta monyet, atau sekadar dekat. kalo disuruh throwback ke zaman SMA gitu aku udah mulai blur jujur kak, kayak kurang ahli dalam mengenang 😂

    BalasHapus
  7. Masa SMA emang masa paling indah yaa *ciieee apalagi kalau udah sebut cinta monyet heheheu.
    naah, sayang banget karena becanda jadi beneran ditanggapin serius, makanya gak boleh becanda hal yang sensitif ya, semoga bisa jadi pelajaran, hihihh

    BalasHapus
  8. Huaaa...sedih banget kalau mengingat masa lalu.
    Rasanya ingin diberi waktu untuk mengulang masa-masa itu dan gak ingin mengulangi kesalahan yang sama.

    Semoga proses ini membawa ke pendewasaan. Gak lagi-lagi jadi f*kboy.
    Hehhee...

    BalasHapus
  9. Aciieee, gimana sih rasanya punya pasangan.. pengen banget dehh, udah lama banget nih menjomblo hihi, rasanya indah banget ya kalau bisa bersama orang dari awal hingga akhir di pelaminan hhi.

    BalasHapus