Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Strategi Problem Solving Untuk Menyelesaikan Masalah Bisnis Yang Stagnan

Strategi Problem Solving Untuk Menyelesaikan Masalah Bisnis Yang Stagnan

Masalah dapat terjadi pada banyak hal, termasuk ketika menjalani suatu bisnis. Salah satu masalah bisnis yang sering dihadapi adalah kondisi bisnis yang tidak menguntungkan pun tidak rugi. Kondisi ini disebut dengan stagna. Bisnis yang stagnan memang tidak rugi namun hasil yang didapatkan tentu tetap tidak maksimal. 

Bisnis stagnan tidak akan memberikan keuntungan maksimal sehingga tujuan bisnis lebih sulit dicapai. Strategi problem solving perlu diterapkan agar masalah bisnis stagnan ini teratasi. Ada beberapa hal yang membuat bisnis stagnan.

1. Bisnis kurang modal 

Modal dapat menjadi masalah yang membuat bisnis stagnan. Modal adalah hal penting dalam bisnis baik ketika awal merintis maupun saat mengembangkan. Kurangnya modal dapat membuat bisnis tidak dapat berjalan lancar dan akhirnya menjadi kondisi stagnan.

Solusi yang dapat dilakukan ketika bisnis stagnan karena kurang modal adalah dengan mencari suntikan dana. Perlu pinjaman untuk menambah modal yang kurang pada bisnis. Perlu diperhatikan untuk mencari pinjaman yang aman dan tepat agar bisnis benar-benar berkembang setelah mendapatkan suntikan modal, bukan malah semakin terpuruk.

Tambahan modal dapat digunakan untuk menambah barang atau persediaan, melakukan promosi, memperbaiki manajemen usaha, meningkatkan produksi, dan hal lain tergantung pada sektor yang dirasa perlu diperbaiki.

2. Bisnis tidak fokus

Fokus juga tidak kalah penting dalam menjalankan bisnis. Tidak hanya stagnan, bisnis yang tidak dijalankan dengan baik dapat berakhir dengan gulung tikar. Ini dapat terjadi pada seseorang yang memiliki banyak usaha sehingga terdapat bisnis yang tidak diperhatikan. Hal ini apabila dibiarkan dapat membuat bisnis tersebut salah kelola dan berjalan stagnan atau malah makin memburuk.

Strategi problem solving untuk masalah ini adalah dengan pengoptimalan sumber daya yang ada untuk membuat bisnis berkembang. Ingat kembali tujuan awal bisnis dibuat lalu arahkan sumber daya yang ada untuk mendukung tercapainya tujuan tersebut. Saat sumber daya sudah berjalan ke arah yang benar, bisnis akan membaik dan keluar dari kondisi stagnan.

Agar tidak terjadi ketidakfokusan bisnis di lain waktu, perlu dipetakan berbagai risiko ketika ingin membuat bisnis. Pastikan dapat membagi fokus ke semua bisnis agar terhindar dari kondisi ini.

3. Bisnis yang salah merekrut pegawai 

Sumber daya manusia juga dapat memengaruhi suatu bisnis yang dapat membuatnya menjadi bisnis yang stagnan dan tidak berkembang. Karyawan merupakan hal penting dalam bisnis sehingga perekrutan karyawan merupakan hal yang harus diperhatikan.

Merekrut orang yang salah dapat memengaruhi suatu bisnis ke arah yang stagnan dan tidak berkembang. Perlu dibuat kriteria-kriteria tertentu ketika ingin merekrut karyawan untuk memastikan bisnis mendapatkan orang yang tepat. 

Karakteristik yang dapat dijadikan acuan diantaranya memiliki perilaku baik, disiplin, dan dapat bekerja dalam tim. Perilaku dan disiplin merupakan kunci utama moral sedangkan kerjasama tim adalah modal utama karyawan agar dapat bersama-sama bekerja menuju tujuan bisnis.

4. Bisnis dengan produk yang kalah saing

Produk yang kalah saing juga menjadi masalah yang dapat membuat bisnis stagnan. Masalah ini terjadi karena kurangnya inovasi bisnis sehingga konsumen merilik produk dari kompetitor. Harga juga dapat menjadi alasan kenapa kompetitor lebih dilirik oleh konsumen. Selain dua faktor tersebut, kualitas adalah faktor utama yang membuat produk dapat kalah saing. Harga dan inovasi memang hal pertama yang dilihat konsumen, namun untuk tetap mempertahankan konsumen agar terus memakai produk suatu bisnis maka kualitas adalah hal yang harus diperhatikan. Jadi, agar bisnis tidak kalah saing perlu mempertahankan kualitas produk.

5. Bisnis kurang promosi 

Bisnis stagnan dapat pula karena kurangnya promosi yang dilakukan. Ini membuat bisnis hanya dikenal oleh konsumen lama tanpa dapat menjangkau pasar baru. Tanpa adanya pasar baru, maka tidak ada penambahan pendapatan sehingga bisnis menjadi stagnan.

Strategi agar bisnis kembali berjalan tentunya dengan membuat promosi. Era digital membuat promosi secara online dapat dijadikan pilihan untuk menggaet pasar yang lebih luas. Tentunya agar promosi dapat berjalan sesuai rencana perlu dilakukan perencanaan yang matang, seperti pemetaan calon konsumen dan target pasar yang ingin dicapai.  

Itulah berbagai strategi problem solving yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah bisnis yang stagnan. Kemampuan problem solving perlu dikembangkan agar ketika bisnis mengalah masalah tertentu maka dapat ditemukan solusinya. Salah satu cara untuk melatih kemampuan problem solving adalah dengan mengikuti program singkat pelatihan problem solving and decision making dari Prasmul-ELI. 

Hubungi kontak Prasmul-ELI +62 811 1991 1168 untuk mendaftar program singkat meningkatkan kemampuan problem solving untuk bisnis. Yuk daftar sekarang!

Muhammad Rifqi Saifudin
Muhammad Rifqi Saifudin Abdi masyarakat yang senang menangkap momen dalam bentuk cerita. Bisa dihubungi di: - rifqimu@gmail.com - @m_rifqi_s (Instagram) - @mrifqi_s (Twitter)

Posting Komentar untuk "Strategi Problem Solving Untuk Menyelesaikan Masalah Bisnis Yang Stagnan"