Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Toxic Money Habit yang Wajib Dihindari biar Nggak Miskin

Cara Menghindari Toxic Money
Kebiasaan toxic tidak hanya terjadi dalam hubungan percintaan atau pertemanan. Sifat toxic juga berlaku dalam hal keuangan atau disebut dengan toxic money habit. Ada sejumlah kebiasaan buruk yang membuat keuangan seseorang menjadi bermasalah atau tidak berkembang. Kondisi keuangan seseorang sangat dipengaruhi dari bagaimana dia memperlakukan uangnya.

Banyak orang kerap mengeluhkan masalah keuangannya dengan alasan penghasilannya sedikit atau kurang mencukupi. Namun seringkali mereka tidak sadar bahwa kebiasaan buruk dalam mengelola keuangan lah yang membuat finansialnya berantakan. Kebiasaan toxic yang kecil sekalipun bisa menyebabkan keuangan Anda bermasalah.

Supaya tidak terjebak dalam jurang kemiskinan, Anda perlu menghindari toxic money habit. dan menerapkan kebiasaan baik dalam mengelola keuangan. Salah satunya adalah mengatur keuangan secara bijak. Untuk memudahkan pengelolaan keuangan, Anda bisa membuka rekening online. Sembari membangun kebiasaan keuangan yang baik, Anda perlu tahu apa saja toxic money habit yang perlu dihindari.

Apa Itu Toxic Money Habit?

Toxic money habit adalah kebiasaan buruk dalam mengelola keuangan. Sifat toxic tersebut kerap menempel pada diri seseorang dan serikali mereka tidak sadar. Padahal kebiasaan buruk tersebut apabila dibiarkan bisa bikin keuangan jadi tidak sehat hingga membuat jatuh miskin.

Orang dengan perilaku toxic money habit adalah mereka yang tidak bisa mengelola keuangan secara bijak. Orang tersebut tidak pandai mengatur keuangan dan cenderung menggunakannya untuk keperluan-keperluan yang tidak penting dan tidak dibutuhkan. Persoalan toxic money habit mengajarkan bahwa kesehatan finansial sangat dipengaruhi bagaimana cara kita mengelola uang.

Toxic Money Habit yang Harus Dihindari

Ada sejumlah toxic money habit yang harus dihindari agar terbebas dari masalah finansial. Anda harus memulainya dengan menyadari apa saja kebiasaan-kebiasaan buruk yang Anda lakukan dalam mengelola keuangan. 

1. Self Reward Berlebihan

Self reward adalah salah satu cara menghargai atau mengapresiasi diri sendiri setelah bekerja keras. Namun self reward yang dilakukan secara berlebih juga termasuk toxic money habit. Banyak orang seringkali tidak membatasi diri saat melakukan self reward. Padahal kebiasaan buruk tersebut justru bisa merugikan keuangan Anda.

Jadi Anda harus mampu mengontrol kebiasaan self reward agar tidak kebablasan. Supaya self reward Anda tidak berlebihan, Anda perlu menyusun alokasi pengeluaran untuk self reward. Saat ingin melakukan self reward, ingatlah bahwa Anda juga punya kebutuhan untuk menabung, mengumpulkan dana darurat, dan berinvestasi. 

2. Pembelian Impulsif 

Pembelian impulsif karena toxic money
Toxic money habit yang juga sering tidak disadari oleh orang-orang adalah melakukan pembelian impulsif. Munculnya e-commerce membuat keinginan untuk berbelanja jadi meningkat. Apalagi adanya berbagai promo yang ditawarkan membuat seseorang mudah tergiur untuk melakukan pembelian. Sayangnya orang-orang juga sering melakukan pembelian impulsif.

Pembelian impulsif adalah keinginan untuk berbelanja tanpa berpikir secara bijak. Orang-orang yang melakukan pembelian impulsif biasanya berbelanja secara spontan karena tertarik iming-iming promo atau terseret arus FOMO. Padahal kebiasaan tersebut justru membuat pengeluaran jadi boros dan mengganggu kesehatan finansial. Oleh karena itu, sebaiknya Anda berbelanja sesuai kebutuhan dan kondisi keuangan. 

3. Menabung dari Uang Sisa 

Hindari menabung di akhir bulan atau menunggu ada uang sisa. Kebiasaan tersebut termasuk toxic money habit yang membuat keuangan Anda tidak berkembang. Sebaiknya tabung uang Anda di awal bulan. Segera sisihkan sebagian gaji Anda untuk dimasukkan dalam tabungan.

Keinginan menabung di akhir bulan adalah perencanaan yang penuh ketidakpastian. Bisa saja uang Anda habis terlebih dahulu di pertengahan bulan dan Anda jadi tidak bisa menabung. Alokasi menabung harus menjadi prioritas keuangan Anda di awal bulan. Anda bisa menyisihkan 10-20% dari penghasilan Anda untuk ditabung. 

 4. Bergantung pada Kartu Kredit 

Kartu kredit memang memudahkan kebutuhan berbelanja. Sistem bayar dicicil atau diangsur yang diberikan oleh kartu kredit memungkinkan Anda membeli barang tanpa harus melunasinya langsung. Namun Anda harus menggunakan kartu kredit secara bijak dan berhati-hati.

Terlalu bergantung pada kartu kredit saat belanja juga termasuk toxic money habit. Banyak orang memanfaatkan kartu kredit sebagai alat untuk berhutang. Padahal penggunaan kartu kredit yang tidak terkontrol bisa mengakibatkan utang Anda menumpuk. Belum lagi dengan adanya beban bunga yang harus Anda tanggung. Jadi sebaiknya gunakan kartu kredit seperlunya saja dan pastikan Anda mampu melunasinya. 

 5. Tidak Melakukan Budgeting 

Masih banyak orang yang tidak terbiasa melakukan budgeting. Padahal budgeting sangat membantu agar keuangan Anda tetap terkontrol. Tanpa melakukan budgeting, Anda akan kesulitan mengalokasikan uang secara bijak. Biasanya orang-orang yang tidak melakukan budgeting cenderung punya kebiasaan buruk, seperti pembelian impulsif, kerap berutang, dan lainnya.

Mulai sekarang biasakan melakukan budgeting setiap bulan. Terdapat beberapa metode budgeting yang bisa Anda terapkan. Misalnya menggunakan metode budgeting 50/30/20 dalam membagi pos pengeluaran. Dengan adanya budgeting, Anda bisa membatasi pengeluaran-pengeluaran yang tidak perlu serta mempunyai alokasi keuangan yang jelas. 

6. Membandingkan Keuangan Sendiri dengan Orang Lain 

Rasa iri pada hidup orang lain memang mudah muncul dalam diri seseorang. Tanpa sadar orang-orang sering membandingkan keuangan sendiri dengan orang lain. Melihat teman pergi liburan, jadi pengen liburan. Melihat teman beli mobil baru, jadi pengen membeli juga. Meski kelihatannya sepele, kebiasaan tersebut juga termasuk toxic money habit yang harus dihindari.

Perlu Anda ingat bahwa membandingkan diri Anda dengan orang lain itu tidak akan pernah ada habisnya. Selain itu, membanding diri juga dapat menimbulkan dampak buruk, seperti menjadi insecure, FOMO, crab mentality, hingga menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang. Sebaiknya fokus pada apa yang bisa Anda kontrol.

Memaksakan diri mengikuti kebiasaan orang lain juga dapat membuat keuangan Anda berantakan. Sesuaikan gaya hidup Anda dengan kemampuan keuangan Anda. Jika merasakan pendapatan Anda masih kurang, fokus saja untuk menambah penghasilan Anda.

Menggunakan Rekening Online untuk Menabung di Era Digital

Bagaimana, apakah beberapa toxic money habit di atas masih Anda lakukan? Supaya terhindar dari jurang kemiskinan dan cepat mencapai financial freedom, segera hilangkan kebiasaan buruk tersebut. Mulai sekarang biasakan untuk mengelola keuangan dengan bijak. Untuk memudahkan dalam mengatur keuangan, Anda perlu membuka rekening online.

Dengan adanya rekening online, Anda bisa mengontrol dan memantau keuangan secara lebih mudah. Salah satu rekening online terbaik yang bisa Anda pilih adalah PermataME. PermataME adalah tabungan online yang disediakan oleh PermataBank. Syarat buka rekening online PermataME cukup sederhana. 

Informasi lebih lengkap mengenai cara buka rekening online PermataME dan persyaratannya bisa Anda baca di laman: https://www.permatabank.com/id/tabungan-retail/permatame.
Muhammad Rifqi Saifudin
Muhammad Rifqi Saifudin Abdi masyarakat yang senang menangkap momen dalam bentuk cerita. Bisa dihubungi di: - rifqimu@gmail.com - @m_rifqi_s (Instagram) - @mrifqi_s (Twitter)

10 komentar untuk "Toxic Money Habit yang Wajib Dihindari biar Nggak Miskin"

  1. Temenku ada niih yang tergantung banget sama kartu kredit. Akibatnya utang ke 3 bank dong. Aku tuh udah bilang, lunasi, gunting aja tuh CC. Tapi ya gitu, kebiasaan sih...

    BalasHapus
  2. Jeleknya kalau yg punya kebiasaan buruk orang tua terus memengaruhi kehidupan anaknya. Duh kasian bgt 🥴

    BalasHapus
  3. toxic money ini saya banget. seringnya terbawa suasana dan ikut-ikutan teman. harus dihindari nih biar nggak miskin he he

    BalasHapus
  4. Menghindari toxid money sebagai habit yang kurang bagus menjadi penting dan tidak menyesal di kemudian hati. Pengelolaan keuangan dengan baik akan dirasakan dalam jangka panjang maupun pendek.

    BalasHapus
  5. Semoga terhindar dari Toxic Money, Alhamdulillah sampai sekarang nggak pernah punya kartu kredit. Takut hidup nggak tenang hehe. Wah asik juga nih kalo punya rekening online, jadi pingin kepoin Permata Bank juga nih.

    BalasHapus
  6. dulu saya parah karena pembelian impulsif bisa sampai jutaan setiap bulannya padahal barang-barang dibeli juga ga penting, sekedar suka aja, sampai akhirnya adar banget soal managemen keuangan, alhasil sekarang beneran beli barang-barang yang dianggap penting saja

    BalasHapus
  7. menggunakan uang untuk bermain judi online karena tergiur dengan iming2 uang besar jika menang dan penggunaan pinjol yang tidak terdaftar di OJK juga merupakan toxic habits yg lagi "happening" saat ini :D

    BalasHapus
  8. toxic habits money ....hmmm ... Alhamdulillah sebagai pegawai tidak tetap yg kadangkala malah tak berpenghasilan dlm kurun lama, saya bisa terhindarkan dari menghamburkan duit. Laah yg mau dihamburkan apaa... duit siapaa... hahahha

    BalasHapus
  9. Ngeri juga kalau mempunyai toxic habit money, pendapatan lumayan karna kebiasaan ini bisa-bisa orang itu selalu kebingungan karna kekurangan uang karna tidak adanya pengelolaan pendapatan yang masuk yang mengakibatkan celaka di akhir.

    BalasHapus
  10. wah kok kayaknya saya masih dalam ode toxic money habit ini ya. nabung masih di rekening online, tidak melakukan budgeting, dan menabung dari uang sisa. wah harus diperbaiki nih keuangan saya.

    BalasHapus