Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Resensi Start-Up: Buang Saja Ekspektasi Perusahaan Rintisan Teknologi

Resensi Drama Korea Start Up Tim Do-san atau Ji-pyeong
Sejak diracuni drama korea (drakor) lalu dilanjutkan langganan Netflix dan Disney+, tontonanku akhir-akhir ini berubah haluan ke arah korea. Padahal, daftar film-film Hollywood dan series Barat yang belum ditonton juga banyak. Namun demi obrolan yang nyambung dengan si dia, drakorlah yang menjadi pilihan. Start-Up merupakan salah satu drakor yang menyita perhatian bahkan dijadikan ajang promosi banyak perusahaan. Tapi, apakah drama ini patut menyandang daya tarik sebesar itu? 

Apakah Benar-Benar Berbicara tentang Start-Up? 

Aku pernah berada dalam fase menonton film untuk diresensi. Ingin rasanya menulis resensi film layaknya kritikus, tapi aku sadar sekarang aku belum berada di fase itu. Jadi, resensi untuk film (atau kali ini adalah series) kali ini dan selanjutnya hanya mengeluarkan hal yang kupikirkan terkait film. Silahkan gunakan kolom komentar untuk berdiskusi. 

Mari lanjut membahas Start-Up. Sebelum bergerak lebih lanjut, aku akan mengatakan ini dari awal. Bagi kalian yang menginginkan tontonan yang penuh dengan teknologi atau cara mengatur perusahaan, silahkan cari tontonan lain. Drama ini hanya memakai nama perusahaan rintisan sebagai judul tapi isi sebenarnya adalah kisah cinta dua orang yang kebetulan dikelilingi dunia berkaitan dengan teknologi dan perusahaan rintisan. 

Banyak Istilah Baru 

Kalau kalian masih melanjutkan membaca sampai paragraf ini, sepertinya alasan kalian menonton film ini untuk mengetahui siapa itu Nam Do-san dan Han Ji-pyeong. Tidak ada yang salah, manusia memang tempatnya rasa penasaran, itu sebabnya gibah menjadi kegiatan yang diminati. 

Walaupun tidak berbicara teknologi dan perusahaan rintisan secara mendalam, banyak istilah-istilah tentang itu yang ada di drama ini. Istilah tersebut mulai dari hackathon, angel investor, sandbox, sampai start-up itu sendiri. Selain di sepanjang drama, istilah tersebut juga diselipkan di judul setiap episode. Bagi yang ingin menambah pengetahuan, drama ini tetap bisa jadi pilihan. 

Fondasi di Episode 1 Tak Berarti Apa-Apa 

Ini menjadi hal yang disayangkan banyak pihak. Episode 1 drama ini menceritakan masa lalu tokoh utama, surat-surat yang menghibur Seo Dal-mi kecil menjadi hal yang sangat ditekankan bahkan sampai menjadi konflik besar di episode-episode berikutnya. Sayangnya, surat itu seakan hilang begitu saja di pertengahan cerita. Fondasi yang begitu kuat di episode pertama seakan tak berarti apa-apa. Han Ji-pyeong yang begitu diagungkan Tim Ji-pyeong – Dal-mi pun dibuat geram gara-gara ini. 

Han Ji-pyeong Bukti Nyata Tidak Ada yang Sempurna 

Bagiku, cinta segitiga di drama ini adalah cerminan dari dunia yang diinginkan banyak orang. Dua sejoli yang bekerja bersama ditambah malaikat yang selalu hadir di tiap kesusahan. Banyak yang menyayangkan Seo Dal-mi yang tiba-tiba bisa berada di titik puncak tanpa kesulitan berarti. Ya, tanpa Han Ji-pyeong ia tidak akan menjadi seorang CEO. Pun dengan Nam Do-san, tanpa bantuannya jalan menuju Silicon Valley akan begitu terjal dan belum tentu berhasil. Di sisi lain, Han Ji-pyeong tidak berhasil mendapatkan yang dia inginkan. Pak Han selalu tertinggal bahkan ketika kesempatan begitu menganga di depan mata. Ini adalah bukti bahwa tidak ada yang sempurna. Han Ji-pyeong hamper punya segalanya kecuali keinginannya sendiri. 

Masih Bisa Menyentuh 

Ketika sadar drama ini hanya berkutat pada perjalanan antara tim Do-san atau Ji-pyeong, aku memilih Lee Chul-san dan Jung Sa-ha. Bagi sebuah drama, kisah keluarga yang ada di drama ini mengingatkanku pada orang rumah. Apalagi sekarang aku jarang bertemu mereka. Apabila kalian sudah membaca tulisanku sejauh ini dan melupakan intrik teknologi atau perusahaan rintisan, nikmati selipan drama keluarga dan persahabatan yang ditawarkan. 

Kepuasan Tergantung Selera 

Terakhir, pilihan untuk menonton atau tidak ada di tangan kalian. Sekali lagi, bagi yang mengharapkan kisah perjalanan hidup mengelola perusahaan rintisan atau melihat teknologi-teknologi yang mumpuni, tinggalkan drama ini. Tapi untuk yang rasa penasaran siapa yang dipilih Seo Dal-mi, silahkan nikmati kisah Chul-san – Sa-ha saja.

Muhammad Rifqi Saifudin
Muhammad Rifqi Saifudin Abdi masyarakat yang senang menangkap momen dalam bentuk cerita. Bisa dihubungi di: - rifqimu@gmail.com - @m_rifqi_s (Instagram) - @mrifqi_s (Twitter)

Posting Komentar untuk "Resensi Start-Up: Buang Saja Ekspektasi Perusahaan Rintisan Teknologi"